Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perusahaan Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat Lintasi IKN dan Malaysia, Ini Tanggapan Pj Gubernur Kalbar

Kompas.com - 04/04/2024, 22:42 WIB
Hendra Cipta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Sebuah perusahaan infrastruktur yang berbasis di Brunei Darussalam mengumumkan proposal pembangunan kereta api berkecepatan tinggi pertama di Pulau Kalimantan.

Pembangunan transportasi ini rencananya akan menghubungkan Brunei dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Indonesia, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengatakan, mudah-mudahan perusahaan di Brunei tersebur telah membuat kajian dan juga akan mendanai realisasi pembangunan Trans Borneo Railway tersebut.

“Dalam forum BIMP EAGA sendiri memang sudah pernah dibahas dan disepakati program Trans Borneo Railway,” kata Harisson kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).

Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA) merupakan salah satu kerja sama ekonomi subregional yang dibentuk pada 1994 dengan tujuan utama yakni meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara wilayah anggotanya.

Baca juga: Tentang Ibu Kota Baru, Mengapa Harus Pindah?


Dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah

Penjabat Gubernur Kalbar HarissonKOMPAS.com/HENDRA CIPTA Penjabat Gubernur Kalbar Harisson

Harisson memastikan memberi dukungan untuk mempermudah seluruh proses pelaksanaannya.

“Tentu saja pemerintah daerah akan memberikan dukungan,” jelas dia.

Menurut Harisson, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) terbaru, pembangunan sistem sistem transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dikembangkan sistem transportasi multimoda secara terintegrasi meliputi jalan tol, bandara, pelabuhan dan kereta.

“Termasuk pula pengembangan wilayah Pulau Kalimantan,” paparnya.

Baca juga: Lahan Ibu Kota Baru Disebut Milik Sukanto Tanoto, Siapakah Dia?

Harisson menjelaskan, terkait moda kereta, secara khusus belum menyebutkan teknologi atau jenis keretanya, apakah hanya kereta dengan kecepatan reguler atau cepat.

“Namun melihat perkembangan teknologi dan kebutuhan akan perjalanan di masa depan, saya yakin InsyaAllah nantinya akan dikembangkan jaringan kereta cepat di Kalimantan,” katanya lagi.

Harisson melanjutkan, Pemprov Kalbar sudah mengusulkan jalur kereta dari Pontianak ke IKN, tetapi informasi Bappenas akan dilaksanakan secara bertahap.

“Prioritas dalam RPJMN 2025-2029 adalah Kaltara ke Penajam Paser,” ungkap Harisson.

Baca juga: Ramai soal Ibu Kota Baru Nusantara, Sudah Tepatkah Namanya?

Perincian kereta api Trans-Borneo

Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, berlanjut ke Tahap II.KOMPAS.com/HILDA B ALEXANDER Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, berlanjut ke Tahap II.

Sebelumnya, Brunergy Utama, perusahaan minyak dan gas yang kini beralih ke infrastruktur, meluncurkan proyek tersebut pada akhir Maret 2024.

Diberitakan Nikkei Asia, Senin (1/4/2024), perusahaan mengumumkan, Kereta Api Trans-Borneo akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat ke sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara.

Tahap pertama disebut menghubungkan Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, serta Distrik Tutong di Brunei dan wilayah barat di pantai utara Kalimantan.

Baca juga: SoftBank Mundur dari Investasi Proyek Ibu Kota Negara Nusantara

Tahap kedua berlanjut ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, termasuk Samarinda dan Balikpapan.

"Dan nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara," kata perusahaan tersebut.

Masih menurut rencana Brunergy Utama, akan ada empat terminal yang berfungsi sebagai jaringan utama kereta berkecepatan tinggi bersama dengan total 24 stasiun.

Sesuai usulan, kereta api cepat tersebut direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, dengan perkiraan biaya sekitar 70 miliar dollar AS.

Baca juga: Penjelasan KCIC soal 31 Penumpang Kereta Cepat Whoosh yang Tertinggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com