Salin Artikel

Perusahaan Brunei Ingin Bangun Kereta Cepat Lintasi IKN dan Malaysia, Ini Tanggapan Pj Gubernur Kalbar

Pembangunan transportasi ini rencananya akan menghubungkan Brunei dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Indonesia, termasuk Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Penjabat Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson mengatakan, mudah-mudahan perusahaan di Brunei tersebur telah membuat kajian dan juga akan mendanai realisasi pembangunan Trans Borneo Railway tersebut.

“Dalam forum BIMP EAGA sendiri memang sudah pernah dibahas dan disepakati program Trans Borneo Railway,” kata Harisson kepada wartawan, Kamis (4/4/2024).

Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP EAGA) merupakan salah satu kerja sama ekonomi subregional yang dibentuk pada 1994 dengan tujuan utama yakni meningkatkan kerja sama ekonomi dan integrasi di antara wilayah anggotanya.

Harisson memastikan memberi dukungan untuk mempermudah seluruh proses pelaksanaannya.

“Tentu saja pemerintah daerah akan memberikan dukungan,” jelas dia.

Menurut Harisson, dalam Rancangan Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) terbaru, pembangunan sistem sistem transportasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dikembangkan sistem transportasi multimoda secara terintegrasi meliputi jalan tol, bandara, pelabuhan dan kereta.

“Termasuk pula pengembangan wilayah Pulau Kalimantan,” paparnya.

Harisson menjelaskan, terkait moda kereta, secara khusus belum menyebutkan teknologi atau jenis keretanya, apakah hanya kereta dengan kecepatan reguler atau cepat.

“Namun melihat perkembangan teknologi dan kebutuhan akan perjalanan di masa depan, saya yakin InsyaAllah nantinya akan dikembangkan jaringan kereta cepat di Kalimantan,” katanya lagi.

Harisson melanjutkan, Pemprov Kalbar sudah mengusulkan jalur kereta dari Pontianak ke IKN, tetapi informasi Bappenas akan dilaksanakan secara bertahap.

“Prioritas dalam RPJMN 2025-2029 adalah Kaltara ke Penajam Paser,” ungkap Harisson.

Sebelumnya, Brunergy Utama, perusahaan minyak dan gas yang kini beralih ke infrastruktur, meluncurkan proyek tersebut pada akhir Maret 2024.

Diberitakan Nikkei Asia, Senin (1/4/2024), perusahaan mengumumkan, Kereta Api Trans-Borneo akan membentang sepanjang 1.620 kilometer dari sisi barat ke sisi timur Kalimantan, melintasi tiga negara Asia Tenggara.

Tahap pertama disebut menghubungkan Pontianak, ibu kota Provinsi Kalimantan Barat, dengan Kuching dan Kota Kinabalu, ibu kota negara bagian Sarawak dan Sabah di Malaysia, serta Distrik Tutong di Brunei dan wilayah barat di pantai utara Kalimantan.

Tahap kedua berlanjut ke arah selatan, menghubungkan Tutong dengan Provinsi Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur, termasuk Samarinda dan Balikpapan.

"Dan nantinya akan menjadi ibu kota Indonesia di masa depan, Nusantara," kata perusahaan tersebut.

Masih menurut rencana Brunergy Utama, akan ada empat terminal yang berfungsi sebagai jaringan utama kereta berkecepatan tinggi bersama dengan total 24 stasiun.

Sesuai usulan, kereta api cepat tersebut direncanakan melaju dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam, dengan perkiraan biaya sekitar 70 miliar dollar AS.

https://regional.kompas.com/read/2024/04/04/224233878/perusahaan-brunei-ingin-bangun-kereta-cepat-lintasi-ikn-dan-malaysia-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke