Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nyatakan Diri Maju Pilgub NTB, Mantan Dubes Indonesia untuk Turki Paparkan Visi

Kompas.com - 01/04/2024, 08:32 WIB
Idham Khalid,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah tokoh berpengaruh masuk dalam bursa calon Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diprediksi akan bertarung dalam Pilkada 2024.

Tidak hanya dari kalangan politisi, tokoh yang sudah menyatakan diri maju pemilihan gubernur (Pilgub) NTB 2024 juga berasal dari birokrat.

Satu di antaranya adalah Lalu Muhammad Iqbal. Ia merupakan mantan Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Turki.

Putra Pulau Lombok itu disebut santer sudah mendapatkan dukungan dari sejumlah tokoh dan komunitas masyarakat di NTB.

Baca juga: Bantuan Sosial Jelang Pilkada 2024

Alasan maju Pilgub NTB

Ditemui media, pria yang saat ini menjabat Juru Bicara (Jubir) Kementerian Luar Negeri ini bercerita tentang alasannya kembali ke daerah dan maju pada Pilgub NTB 2024.

Menurut Iqbal, keinginan maju untuk memimpin di tanah kelahirannya sudah direncanakan dengan matang belasan tahun lamanya.

"Banyak yang menanyakan kenapa tiba-tiba mau pulang? Ini adalah keinginan sepanjang karier saya, ini mungkin keinginan saya 20 tahun yang lalu." 

"Tapi dulu ayah saya belum mengizinkan dengan bahasa jangan pulang dulu selama saya (ayahnya) masih hidup," kata Iqbal.

Iqbal mengakui sebagai ASN dirinya telah mencapai puncak karier dengan golongan pangkat eselon 1 dan masa kerjanya masih cukup panjang.

Ia menegaskan keinginan maju menjadi cagub NTB merupakan panggilan hati nurani bukan untuk mengejar jabatan.

Baca juga: PDI-P Buka Kemungkinan Tetap Kerja Sama dengan PPP, Perindo, dan Hanura untuk Pilkada 2024

"Sepenuhnya ini adalah keputusan pribadi untuk maju dan keputusan ini didasari niat baik, sayang sebagai diplomat sudah sampai di puncak karier saya." 

"Sebagai ASN saya itu sudah di puncak karier sebagai eselon 1," kata Iqbal.

"Ini bukan masalah jabatan, bukan masalah posisi, tapi ini adalah panggilan jiwa, sehingga tidak bisa dipahami dengan logika," lanjut Iqbal.

Paparkan visi

Iqbal juga memaparkan sejumlah visi jika nanti terpilih memimpin NTB. Dari hasil pengamatan sejauh ini, Iqbal melihat potensi pariwisata NTB sangat baik untuk dikembangkan.

"Pariwisata yang paling banyak menarik perhatian saya ketika saya banyak keliling bertemu dengan tokoh masyarakat, tuan guru, dan banyak masyarakat lainnya," kata Iqbal.

Menurutnya, pengembangan pariwisata di NTB tidak harus berpatokan dengan keberhasilan Provinsi Bali yang banyak menghadirkan wisatawan.

Menurutnya, NTB harus bisa bisa berkembang dengan kondisi kultur dan kualitas yang dimiliki.

"Mengenai pariwisata, kita tidak harus mengikuti jalannya Bali, kita terlalu mengukur diri kita dengan Bali."

Baca juga: Sekjen PDI-P: 171 Kader Kepala Daerah Siap Maju Kembali pada Pilkada 2024

"Kita bisa membuat peta jalannya sendiri, karena kondisi sosio kultural kita sangat berbeda dengan Bali. Jadi tidak ada alasan kita mengikuti Bali," papar Iqbal.

Menurutnya, jika Bali lebih banyak mengedepankan kuantitas maka NTB akan mengedepankan kualitas wisatawan yang berkunjung.

"Kita bisa memilih quality tourism. Tidak usah banyak-banyak, tapi kualitas bagus, artinya spendingnya banyak, tinggalnya lama, dan yang paling penting menurut saya, dia (wisatawan) tidak menciptakan masalah sosial," kata Iqbal.

Ia pun berencana membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berbasis wisata halal di daerah pegunungan dengan sumber mata air untuk tujuan menggaet wisatawan negara Teluk Arab.

"Sasaran tourismnya adalah negara-negara Teluk Arab, yaitu Bahrain, Kuwait, Emirat Arab, Qatar, Oman Saudai Arabia itulah negara teluk karena meraka ini kaya-kaya sekali."

"Mereka di anatara negara-negara paing kaya di dunia," kata Iqbal.

Baca juga: Masih Berjaya di Tasikmalaya, PPP Koalisi Bareng Demokrat pada Pilkada 2024

Selain soal pariwisata, Iqbal juga memaparkan visi membangun ekonomi NTB dengan membentuk sistem ekonomi berbasis kerakyatan pembentukan koperasi.

"Yang kedua mengenai ekonomi, ekonomi kerakyatan, jadi sejak dulu pak Hatta telah menulis ekonomi Indonesia harus ekonomi kerakyatan, ekonomi kerakyatan simbolnya adalah koperasi," kata Iqbal.

Disampaikan Iqbal, dirinya telah merancang konsep ekonomi kerakyatan berbasis koperasi dapat berkembang dan juga membangun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

"Banyak sektor yang bisa dorong ekonomi kerakyatan, konsepnya sudah kami rumuskan dan bagaimana juga mengembangkan BUMD-BUMD yang dikelola secara professional, dan sahamnya harus dimilki oleh-oleh koperasi petani, peternak-peternak yang kita miliki," kata Iqbal.

Komunikasi dengan partai

Baca juga: Wakil Ketua KPK Minta Pemda Tak Gelontorkan Bansos Jelang Pilkada 2024

Ditanya mengenai komunikasi dengan partai politik, Iqbal mengaku proses tersebut berjalan baik di daerah maupun di pusat.

Semua partai politik baginya penting, silaturahim dan pertemuan akan terus dirajut.

"Insyaallah akan terus kita jalin sampai ada titik temu untuk bersama-sama terlibat (Pilgub) nanti," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-Pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com