Enam di antaranya ditemukan dan diselamatkan nelayan setempat pada Rabu (20/03), sementara 69 orang dievakuasi tim SAR sehari berselang
Seiring berjalannya waktu, jasad para korban terbawa dari perairan Aceh Barat ke wilayah Aceh Jaya.
Pada Sabtu (23/03), tiga jenazah ditemukan terapung di perairan Aceh Jaya.
Baca juga: 75 Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Diselamatkan, Puluhan Hilang
UNHCR bersama otoritas setempat lantas mengonfirmasi bahwa ketiganya adalah korban kapal karam tersebut.
Proses identifikasi jenazah dilakukan dengan melibatkan korban selamat, kata Ann Maymann, perwakilan UNHCR di Indonesia.
"Ada tiga jasad yang telah diidentifikasi dan diselamatkan. Mereka telah diidentifikasi para pengungsi. Itu adalah [jasad] dua wanita dan satu anak laki-laki berusia 12 tahun," kata Maymann.
"Salah satu wanita [yang jadi korban] memiliki anak perempuan yang sebelumnya telah diselamatkan."
Hingga Minggu siang (24/03), tim SAR telah mendapat laporan dari nelayan setempat bahwa ada 15 jasad lain yang tengah terombang-ambing di lautan, kata Faisal.
Baca juga: 24 Jam Terombang-ambing di Laut, Pengungsi Rohingya Lemas dan Dehidrasi
Pada pukul 16.14 WIB hari yang sama, tim SAR berhasil mengevakuasi satu jasad dengan jenis kelamin laki-laki, kata Mirza, Komandan Operasi Satgas SAR Aceh Jaya.
Korban ditemukan di perairan Aceh Jaya, di lokasi berjarak 13 mil dari pantai.
Suhelmi, Komandan Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Meulaboh di Aceh Barat, mengatakan bahwa pencarian terus berlanjut di hari Minggu, termasuk dengan menelusuri lokasi jenazah yang dilaporkan nelayan atau warga setempat.
"Namun, titiknya saling berjauhan antara satu mayat dan mayat yang lain," kata Suhelmi pada pukul 14.15 WIB, soal tantangan yang dihadapi.
Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya memang berkomitmen untuk terus menindaklanjuti laporan warga setempat serta mencari dan mengevakuasi jenazah yang terapung di lautan.
Namun, kata Faisal dari UNHCR, pencarian di perairan Aceh Jaya bisa jadi hanya akan berlangsung hingga Minggu.
Baca juga: Tim SAR Evakuasi 69 Orang Rohingya yang Terapung di Laut
Alasannya, berdasarkan perhitungan tim di lapangan, lewat dari hari Minggu, kemungkinan besar jasad para korban telah terbawa arus hingga mencapai perairan Aceh Besar.
"Untuk daerah-daerah yang lain, dari SAR juga masih terus memantau perkembangan dan akan siap merespons juga setiap laporan yang ada dari warga," kata Faisal.
Selain itu, tim SAR pun dikejar waktu karena selewat tujuh hari setelah terapung di laut, mayat korban bisa jadi tak lagi bisa diidentifikasi.
"Tujuh hari itu mungkin mayatnya masih bisa dikenali-lah, tapi selepas itu sudah sedikit demi sedikit akan rusak," ujar Faisal.
"Mungkin akan sulit untuk diidentifikasi, dan posisi mayat pasti sudah sangat lapuk sekali."
Sepanjang 2023, lebih dari 2.300 pengungsi Rohingya tiba di Indonesia. Angka ini sudah lebih tinggi dari jumlah total pengungsi Rohingya yang datang dalam empat tahun sebelumnya, menurut data UNHCR.
Hingga awal Januari 2024, jumlah pengungsi yang berada di Aceh sudah mencapai 1.800 jiwa, termasuk 140 orang yang bertahan dalam kurun waktu satu tahun.
Sementara itu secara global, pada 2023 nyaris 4.500 orang Rohingya melakukan perjalanan laut dengan menggunakan 41 kapal.
Baca juga: Kapal Terbalik, Pengungsi Rohingya Selamat Ditampung Sementara di Kantor Camat