Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Rohingya di Aceh: Anak Saya Hilang, Saya Tak Mampu Menolongnya

Kompas.com - 26/03/2024, 15:25 WIB
Rachmawati

Editor

Enam di antaranya ditemukan dan diselamatkan nelayan setempat pada Rabu (20/03), sementara 69 orang dievakuasi tim SAR sehari berselang

Seiring berjalannya waktu, jasad para korban terbawa dari perairan Aceh Barat ke wilayah Aceh Jaya.

Pada Sabtu (23/03), tiga jenazah ditemukan terapung di perairan Aceh Jaya.

Baca juga: 75 Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Diselamatkan, Puluhan Hilang

UNHCR bersama otoritas setempat lantas mengonfirmasi bahwa ketiganya adalah korban kapal karam tersebut.

Proses identifikasi jenazah dilakukan dengan melibatkan korban selamat, kata Ann Maymann, perwakilan UNHCR di Indonesia.

"Ada tiga jasad yang telah diidentifikasi dan diselamatkan. Mereka telah diidentifikasi para pengungsi. Itu adalah [jasad] dua wanita dan satu anak laki-laki berusia 12 tahun," kata Maymann.

"Salah satu wanita [yang jadi korban] memiliki anak perempuan yang sebelumnya telah diselamatkan."

Hingga Minggu siang (24/03), tim SAR telah mendapat laporan dari nelayan setempat bahwa ada 15 jasad lain yang tengah terombang-ambing di lautan, kata Faisal.

Baca juga: 24 Jam Terombang-ambing di Laut, Pengungsi Rohingya Lemas dan Dehidrasi

Pada pukul 16.14 WIB hari yang sama, tim SAR berhasil mengevakuasi satu jasad dengan jenis kelamin laki-laki, kata Mirza, Komandan Operasi Satgas SAR Aceh Jaya.

Korban ditemukan di perairan Aceh Jaya, di lokasi berjarak 13 mil dari pantai.

Suhelmi, Komandan Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) Pos Meulaboh di Aceh Barat, mengatakan bahwa pencarian terus berlanjut di hari Minggu, termasuk dengan menelusuri lokasi jenazah yang dilaporkan nelayan atau warga setempat.

"Namun, titiknya saling berjauhan antara satu mayat dan mayat yang lain," kata Suhelmi pada pukul 14.15 WIB, soal tantangan yang dihadapi.

Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya memang berkomitmen untuk terus menindaklanjuti laporan warga setempat serta mencari dan mengevakuasi jenazah yang terapung di lautan.

Namun, kata Faisal dari UNHCR, pencarian di perairan Aceh Jaya bisa jadi hanya akan berlangsung hingga Minggu.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi 69 Orang Rohingya yang Terapung di Laut

Alasannya, berdasarkan perhitungan tim di lapangan, lewat dari hari Minggu, kemungkinan besar jasad para korban telah terbawa arus hingga mencapai perairan Aceh Besar.

"Untuk daerah-daerah yang lain, dari SAR juga masih terus memantau perkembangan dan akan siap merespons juga setiap laporan yang ada dari warga," kata Faisal.

Selain itu, tim SAR pun dikejar waktu karena selewat tujuh hari setelah terapung di laut, mayat korban bisa jadi tak lagi bisa diidentifikasi.

"Tujuh hari itu mungkin mayatnya masih bisa dikenali-lah, tapi selepas itu sudah sedikit demi sedikit akan rusak," ujar Faisal.

"Mungkin akan sulit untuk diidentifikasi, dan posisi mayat pasti sudah sangat lapuk sekali."

Bagaimana kewajiban hukum dan kemanusiaan di Indonesia?

Ratusan masyarakat melakukan aksi penolakan dan pengusiran truk yang mengakut puluhan pengungsi etnis Rohingya di Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (21/3/2024) sore. ANTARA/TEUKU DEDI ISKANDAR Ratusan masyarakat melakukan aksi penolakan dan pengusiran truk yang mengakut puluhan pengungsi etnis Rohingya di Desa Beureugang, Kecamatan Kaway XVI, Kabupaten Aceh Barat, Kamis (21/3/2024) sore.
Tragedi kapal terbalik ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah kedatangan pengungsi Rohingya via kapal laut ke Indonesia.

Sepanjang 2023, lebih dari 2.300 pengungsi Rohingya tiba di Indonesia. Angka ini sudah lebih tinggi dari jumlah total pengungsi Rohingya yang datang dalam empat tahun sebelumnya, menurut data UNHCR.

Hingga awal Januari 2024, jumlah pengungsi yang berada di Aceh sudah mencapai 1.800 jiwa, termasuk 140 orang yang bertahan dalam kurun waktu satu tahun.

Sementara itu secara global, pada 2023 nyaris 4.500 orang Rohingya melakukan perjalanan laut dengan menggunakan 41 kapal.

Baca juga: Kapal Terbalik, Pengungsi Rohingya Selamat Ditampung Sementara di Kantor Camat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Viral, Bupati Pemalang Touring Pakai Pelat Palsu, Mansur: Keteledoran Tim

Regional
Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Polisi Tangkap Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur di Toilet Sekolah

Regional
Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Gaji Guru PPPK di Semarang Masih Belum Cair, Wali Kota: Sabtu Cair

Regional
Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com