KOMPAS.com - Maria Mba'a (37), warga Desa Liakutu, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), melahirkan di tengah jalan pada Jumat (22/3/2024) siang.
Maria sempat jalan kaki sejauh dua kilometer dengan kondisi cuaca hujan deras menuju Polindes Liakutu.
Saat di perjalanan, Maria berhenti karena mengalami kontraksi dan melahirkan di tengah jalan rusak, tepatnya di ruas Jalan Detuleda-Dagegpga.
Jarak antara Puskesmas Feondaro dengan lokasi Maria melahirkan sekitar 10 kilometer. Namun ambulans tak bisa menuju ke lokasi karena jalan tertutup pohon tumbang.
Baca juga: Ibu Hamil di Sikka Melahirkan di Tengah Jalan Saat Hendak ke Puskesmas
Kepala Desa Liakutu, Michael Adrianus Demus Bobi menjelaskan, dua hari sebelum melahirkan, bidan desa sudah meminta Maria ke puskesmas untuk persiapan persalinan.
Namun permintaan tersebut tak direspons oleh pasien.
"Tadi pagi ketika diantar ke puskesmas yang bersangkutan melahirkan di tengah jalan tepatnya di Detuleda, Desa Liakutu," ujar Bobi saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat.
Adrianus menyayangkan peristiwa tersebut. Apalagi saat Maria melahirkan, kondisi sedang hujan deras.
"Saya tadi sempat marah suaminya karena sudah diingatkan oleh nakes tetapi tidak direspons. Beruntung tidak terjadi apa-apa dengan sang bayi," ujarnya.
Menurutnya, sudah ada dua ibu hamil dari desanya yang melahirkan di tengah jalan. Untuk itu, ia berharap agar ibu hamil bersikap pro aktif mengikuti saran tenaga medis.
Hal itu penting untuk mencegah risiko yang terjadi saat melahirkan.
Baca juga: Ibu Hamil Melahirkan di Jalan, Ini Penjelasan Dinkes Sikka
Kepala Dinkes Sikka, Petrus Herlemus mengungkapkan, perempuan bernama Maria Mba'a (37) itu sedang hamil anak keempat.
Maria diperkirakan akan bersalin pada 30 Maret 2024. Jekang persalinan, oleh bidan, Maria disarankan untuk pindah ke rumah tunggu kelahiran.
Tapi saran itu tak dijalankan oleh Maria dan keluarganya.
"RTK kita itu kan lima hari sebelum tafsiran persalinan. Seharusnya tanggal 25 Maret 2024, tetapi justru sudah ada tanda-tanda kelahiran," ujar Petrus kepada wartawan di Maumere, Jumat.
Baca juga: Cerita Ibu Hamil di Sukabumi Jalan Kaki Lewati Banjir akan Melahirkan ke Puskesmas
Ternyata Maria menunjukkan tanda-tanda hendak melahirkan. Keluarga pun mengirim pesan ke bidan melalui aplikasi messenger Facebook.
Melalui messenger Facebook, sang bidan menyarankan Maria menuju ke polindes dan akan dijemput ambulans.
"Setelah dibalas aplikasi Messenger Facebook, sudah tidak aktif," kata dia.
Bidan desa kemudian ke rumah Maria, dan ternyata Maria sudah jalan kaki ke polides. Setelah dua kilometer jalan, pasien melahirkan di depan rumah warga dibantu orang sekitar.
Mengetahui informasi tersebut, bidan langsung ke lokasi dan berjalan kaki sejauh dua kilometer.
"Saat ini bidan sudah bersama ibu dan bayi di polindes, sudah dilakukan perawatan dan kondisi ibu dan bayi baik."
Ia pun menyarankan agar lima hari sebelum kelahiran ibu hamil harus berada di rumah tunggu kelahiran (RTK) karena akses jalan di desa yang cukup sulit.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Serafinus Sandi Hayon Jehadu | Editor: Andi Hartik, Phytag Kurniati), Pos Kupang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.