Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Dugaan Politik Uang di Nunukan, 2 Caleg Terpilih Akan Dihadirkan ke Persidangan

Kompas.com - 19/03/2024, 17:03 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

NUNUKAN, KOMPAS.com – Kejaksaan Negeri Nunukan, Kalimantan Utara, menerima pelimpahan berkas dugaan politik uang/money politic untuk Pemilu Legislatif di Kabupaten/Kota dan Pileg Provinsi yang dilakukan di masa tenang.

"Berkas sudah tahap satu hari ini. Tiga hari ke depan, atau Jumat 22 Maret 2024, kita jadwalkan masuk tahap dua," ujar Kasi Pidum Kejari Nunukan, Amrizal R Riza, saat ditemui, Selasa (19/3/2024).

Amrizal mengatakan, sampai hari ini, terduga pelaku SY yang membagikan uang dalam amplop bergambar foto caleg DPRD Nunukan berinisial MR, dan foto caleg DPRD Provinsi Kaltara LD, kabur dan belum ditemukan.

Kendati demikian, nihilnya terduga SY dalam persidangan tidak akan menjadi kendala berarti dalam penyelesaian kasus ini.

Baca juga: Kalau Saya Lakukan Politik Uang, Suara Saya Tidak Mungkin Hanya 1.000-an

"Kita sidang in absentia, dan kedua caleg terpilih yang gambarnya ada dalam amplop berisi uang yang sudah kita jadikan barang bukti, akan kita hadirkan pada persidangan nanti," ujar Amrizal lagi.

Sidang perkara dugaan money politic di masa tenang, diagendakan pada Minggu ketiga Maret 2024 dan ditargetkan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri 1445 H.

Diberitakan, kasus dugaan politik di masa tenang, pada 12 Februari 2024, menjadi materi pembahasan Gakumdu, dan berkasnya naik ke penyidikan.

Ketua Komisioner Bawaslu Nunukan, Mochammad Yusran, mengatakan, Bawaslu telah melakukan pemeriksaan terhadap 6 orang saksi, termasuk 1 saksi ahli pidana dari Universitas Borneo Tarakan (UBT), Muhmadada, dalam kasus ini.

"Kami mengantongi barang bukti video yang menguatkan dugaan money politic oleh dua caleg. Masing-masing caleg DPRD Kabupaten dan caleg DPRD Provinsi. Ada juga replika surat suara kami amankan, dan sudah kita serahkan ke Polisi untuk tindak lanjutnya," ujar Yusran saat menyerahkan berkas ke Polres Nunukan, awal Maret 2024.

Yusran menambahkan, terduga pelaku dalam kasus ini, adalah Ketua RT bernama SY (62), warga Jalan Stadiun Mini RT 014 Desa Binusan, Nunukan Barat.

Bawaslu sudah beberapa kali melayangkan surat panggilan kepada SY untuk dimintai keterangan. Namun, SY ternyata kabur.

Yusran menuturkan, terdapat dua file video yang menjadi barang bukti dugaan money politik di masa tenang. Terdiri dari video dengan durasi 00.55 menit, dan 01.21 menit.

Pada video berdurasi 00.55 menit, terlihat visual SY duduk di sebuah kursi, memegang segepok uang lembaran Rp 100.000.

Layaknya sosialisasi, SY memberikan arahan agar sepasang suami istri yang ia temui mencoblos caleg Kabupaten MR dan caleg DPRD Provinsi LD, dengan imbalan Rp 300.000 per orang.

Baca juga: Terbukti Lakukan Politik Uang, Caleg DPRD Nunukan Divonis 1,5 Bulan Penjara

Video kedua berdurasi 01.21 menit menunjukkan SY juga menunjukkan replika kertas suara di hadapan 4 wanita.

SY membagikan uang tunai Rp 300.000 per orang, dengan arahan yang sama, yakni mencoblos satu paket caleg DPRD Nunukan bernama MR, dan caleg DPRD Provinsi LD.

"Video diambil oleh suami keponakan SY atas suruhan SY sendiri," jelas Yusran.

SY disangkakan Pasal 523 ayat (2) Jo Pasal 278 Ayat (2) Undang–Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com