Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Sugiono, Rela Terjang Banjir Pakai Sepeda demi Dapatkan Stok Elpiji untuk Tetangganya

Kompas.com - 19/03/2024, 15:35 WIB
Nur Zaidi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Matahari tampak bersinar di langit Demak pagi ini. Namun, genangan air tak kunjung surut sepanjang jalan protokol Kabupaten Demak.

Biasanya, setiap menit ratusan kendaraan mobil dan motor lalu lalang memadati kawasan kota. Kini, hanya bisa dihitung jari.

Di ruas jalan yang terendam banjir 50 sentimeter, hanya mobil tertentu yang bisa melintas.

Sementara jalan akses menuju perkampungan padat penduduk rata-rata diportal, sebagai peringatan bahwa lokasi tersebut tidak bisa dilewati kendaraan lantaran tingginya debit air.

Baca juga: Banjir Tenggelamkan Alun-alun Demak, Terparah sejak 32 Tahun Terakhir

Pemandangan yang tidak biasa di pagi yang cerah, para pemotor yang mendorong kendaraan. Selain itu terlihat pejalan yang sedikit berlarian kecil sewaktu mobil melintas untuk menghindar air. 

Sugiono (60) ada di antara mereka. Meskipun tampak berat mengayuh sepeda, ia tetap tersenyum sembari menyapa siapa saja yang ditemui.

Di genangan air yang dalam, ia memilih jalan kaki sembari membenahi 4 tabung elpiji yang tergantung di bagian belakang sepeda.

Warga Desa Kalikondang ini sengaja menyusuri banjir untuk mendapatkan gas elpiji. Sebagai pengecer elpiji, dia ingin kebutuhan dirinya dan tetangganya bisa terpenuhi. 

Bahkan di tengah kelangkaan dan sulitnya mencari elpiji, Sugiono memilih tak menaikkan harga. 

"Untuk sendiri dan untuk tetangga - tetangga, dari agen. Biasanya Rp 21.000," ujarnya kepada Kompas.com ditemui di Jalan Sultan Fatah, Demak, Selasa (19/3/2024).

"Tetangga ada Rp 22.000, saya tetap Rp 21 (ribu). Saya belum pernah menaikkan harganya," imbuhnya.

Sugiono mengatakan, apa yang dilakukan adalah sebatas peran pedagang pengecer. Apabila dibandingkan pekerja, hasil yang dia peroleh tidak seberapa.

"Ini kalau diambil kerja, enak kerjanya. Ini (jualan gas melon) paling dapat berapa," katanya.

Kata Sugiono, saat ini banyak warga yang kesulitan mencari elpiji 3 kilogram. Padahal apa yang dia lihat, masih terdapat akses jalan yang bisa dilalui truk.

"Sulit, entah itu bagaimana. Padahal jalan raya ya truk riwa-riwi. Ditanya kok kosong tidak ada. Itu saya tidak habis pikir," terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Gempa M 4,7 di Boalemo Dipicu Aktivitas Lempeng Laut Sulawesi Utara

Regional
Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, 'Mark Up' Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Direktur PT Info Solusi Net Ditahan, "Mark Up" Harga Langganan Internet Desa di Muba, Kerugian Negara Rp 27 Miliar

Regional
Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Mayat yang Ditemukan di Trotoar Simpang Sentul Bogor Diduga Korban Tawuran, Ditemukan Luka Sobek di Punggung

Regional
Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Pergerakan Tanah di Cianjur Meluas, 2 Kampung Diungsikan

Regional
Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Cerita Rukijan, Tujuh Tahun Menanti Kabar Anaknya di Depan Pintu Pagar Rumah Mertua...

Regional
Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Ada Belatung di Nasi Kotak Pesanan, Rumah Makan Padang di Ambon Dipasangi Garis Polisi

Regional
Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Mengenal Festival Rimpu Mantika, Upaya Pelestarian Kekayaan Budaya Bima

Regional
Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Terekam CCTV, Begini Detik-detik Penembakan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto

Regional
Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Longsor Terjang Lebong Bengkulu, Jalur Lintas Putus, Satu Mobil Masuk Jurang

Regional
Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Dikira Ikan, Pemancing di Kalsel Malah Temukan Mayat yang Tersangkut Mata Kail

Regional
Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Geger Penemuan Mayat Pria di Bogor, Tergeletak di Trotoar Dekat Simpang Sentul

Regional
Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Kronologi Penembakan di Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Diduga Tolak Bayar Parkir

Regional
Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Perkosa Siswi SMP, Pria 19 Tahun di Buru Selatan Ditangkap

Regional
Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Kepala Bayi Terpisah Saat Persalinan, Polresta Banjarmasin Bentuk Tim Penyelidikan

Regional
Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com