Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hari Banjir di Semarang, Warga Tidur di Balkon Jemuran dengan 19 Kucing, Makan Mi Mentah

Kompas.com - 18/03/2024, 05:51 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Kelurahan Trimulyo di Kota Semarang, Jawa Tengah, telah empat hari terendam banjir sejak Kamis (14/3/2024) hingga Minggu (17/3/2024).

Seorang warga RT 001 RW 002, Vita (23) menceritakan dirinya dan sang ibu, Win (59), memilih bertahan di balkon jemuran dengan 19 kucing peliharaannya ketimbang mengungsi.

Padahal, banjir di Trimulyo menjadi yang paling parah dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa.

Vita bahkan tak bisa menggunakan kamar mandi dan juga memasak dengan kompor karena keduanya tenggelam.

Baca juga: Percepat Penanganan Banjir, Pemkot Semarang Bersihkan Saluran dari Sampah

Selama empat hari itu pula Vita mengaku harus bertahan dengan mengonsumsi mi instan yang dimakan mentah lataran kompornya terendam genangan banjir.

"Makan sehari-hari seadanya, biasanya mi. Kemarin pas hari apa itu enggak bisa masak karena tinggi banget kan kompornya tenggelam, jadi cuma makan mi dikremes," ujar Vita, saat ditemui Kompas.com, di depan gang rumahnya, Minggu (17/3/2024) sore.

Banjir bukan hal baru yang dialami dalam hidupnya. Namun, tetap saja kedatangan banjir yang tak pernah diprediksi menyisakan trauma bagi Vita dan keluarganya.

Dia masih teringat banjir yang melanda kampungnya pada 2020, 2023, dan 2024 ini.

"Sudah biasa banjir, tapi tetep saja panik, cemas, enggak bisa tidur kebayang-bayang banjir. Saya kira apa yang trauma kaya gini saya doang, apa saya yang berlebihan, ternyata tetangga-tetangga juga sama bilang gini juga," tutur Win.

Vita menceritakan banjir memasuki rumahnya saat ibunya menyiapkan sahur pada Kamis (14/3/2024) sekitar pukul 03.30 WIB.

"Pas hujan tidur, terus dibangunin ibu karena airnya sudah mulai masuk. 'Cepat-cepat ini airnya sudah masuk rumah'. Langsung ditata dulu, itu pas mau masak sahur, malah kebanjiran," keluh Vita.

Akhirnya waktu sahur Win dan keluarga tersita untuk membereskan barang berharga dari serbuan banjir.

"Paling tinggi hampir seperutku di dalam rumah, kalau di luar sedada kali ya. Rumah belum ditinggiin. Ini lebih parah dari tahun lalu. Ini agak lama ini surutnya," ungkap dia.

Kendati kondisi banjir saat itu semakin parah, Vita dan ibunya menolak untuk mengungsi karena tidak tega meninggalkan 19 kucing peliharaannya.

Selama empat hari terjebak banjir, Vita dan ibunya memilih tidur dan menjalani aktivitas di balkon jemuran lantai atas bersama kucing-kucingnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com