MATARAM, KOMPAS.com - Sebanyak tiga pengendara motor tertimpa pohon tumbang akibat cuaca ekstrem dengan angin kencang yang terjadi di jalan Brawijaya Kelurahan Cakra Negara Selatan, Kota Mataram, Rabu (13/3/2024).
"Pada kejadian tersebut menimpa tiga orang warga yang sedang berkendara dengan dua unit sepeda motor," kata Kapolsek Sandubaya Kompol Imam Maladi dalam keterangan tertulis.
Diterangkan Imam, adapun identitas korban antara lain pengendara motor Vario ini inisial M (46), pria warga Kelurahan Karang Tapen, bersama istrinya, R (45), mengalami sakit pada pinggang dan perut.
Baca juga: Berjalan-jalan ke Kampung Lontong Punia di Mataram
"M dan R ini pasangan suami istri, R mengalami luka, sementara suaminya M tidak mengalami luka," kata Imam.
"Sementara untuk korban yang ketiga, yakni pengendara inisial YA, mengalami luka sobek pada kaki kanan dan luka pada bagian pipi," lanjut Imam.
Untuk saat ini ketiga korban telah dilakukan evakuasi untuk mendapatkan pertolongan medis di Puskesmas Cakranegara.
"Kami juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati sepanjang mengendarai kendaraan bermotor di jalan raya karena cuaca yang tidak menentu serta mengurangi resiko kecelakaan yang tidak diinginkan," kata Imam.
Sementara untuk pohon yang tumbang telah dilakukan pemotongan oleh petugas patroli BPBD Kota Mataram dan arus lalu lintas sudah berjalan normal dan lancar.
Selain di jalan Sriwijaya, pohon gukbay juga terjadi di Kota Mataram yakni di dekat Masjid Baitussalam Polda NTB, dan di tengah permukiman warga di wilayah Ampenan.
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) stasiun meteorologi, Zainul Abdul Majid mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama 6 hari ke depan di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Peringatan dini tersebut terhitung sejak Minggu (10/3/2024) hingga Sabtu (16/3/2024) mendatang.
Kepala Stasiun Meteorologi ZAM Satria Topan Primadi mengatakan, BMKG memonitor perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan signifikansi dinamika atmosfer yang berdampak pada potensi peningkatan curah hujan disejumlah wilayah di Indonesia.
"Kondisi atmosfer menunjukkan aktifnya beberapa fenomena yang mendukung pembentukan awan hujan yang cukup intensif dalam beberapa waktu kedepan diantaranya aktifnya gelombang atmosfer Equatorial Rossby serta aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia," kata Satria dalam keterangan tertulis.
Selain itu terpantau sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat daya Lampung yang membentuk daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah NTB.
"Hal tersebut dapat meningkatkan aktifitas konvektif dan potensi pertumbuhan awan-awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk NTB dalam beberapa hari ke depan," kata Satria.
Baca juga: Jasad Bayi Ditemukan di Selokan Mataram, Kondisinya Membusuk dan Tali Pusar Masih Menempel
Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan Intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat, petir dan angin kencang untuk periode 10 sampai dengan 16 Maret 2024 di 10 kabupaten/kota di NTB.
Selain itu, ada potensi gelombang tinggi di wilayah perairan NTB pada di waktu yang sama, dengan kategori tinggi gelombang sedang 1.25 – 2.5 m Selat Lombok bagian Utara, Selat Alas bagian utara, kemudian Perairan Utara Sumbawa, dan Selat Sape bagian utara.
Adapun kategori tinggi Gelombang Tinggi 2.5 – 4.0 meter terjadi di Selat Lombok bagian Selatan, Selat Alas bagian selatan, dan Selat Sape bagian selatan, dan kategori tinggi gelombang sangat tinggi 4.0 – 6.0 m terjadi di Samudera Hindia Selatan NTB.n
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.