Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertambah, Parpol yang Laporkan PPK di Magelang atas Kasus Penggelembungan Suara

Kompas.com - 08/03/2024, 20:26 WIB
Egadia Birru,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Partai politik yang melaporkan anggota Panitia Pemungutan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah atas dugaan penggelembungan suara bertambah.

Terbaru, giliran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang mengaku sempat kehilangan 18 suara.

Ketua DPD PSI Kabupaten Magelang, Edy Wiratno mengatakan, dugaan penggelembungan suara diketahui dengan adanya perbedaan rekapitulasi suara antara form C1 DPR RI dan D Hasil.

Menurutnya, sebanyak 18 suara PSI bergeser. Perbedaan hasil penghitungan suara tersebut terjadi di tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.

“Ini masif kejadiannya. Kalau salah sistem, tidak merujuk satu orang, satu partai,” ujar Edy dalam keterangannya, Jumat (8/3/2024).

Baca juga: 12 Nama yang Masuk Bursa Bakal Cawalkot Solo 2024, Ada Mangkunegara X hingga Kaesang Pangarep


Baca juga: Rekapitulasi di DIY Selesai, Suara Prabowo-Gibran Tertinggi

Lima anggota PPK dilaporkan

PSI resmi melaporkan lima anggota PPK Mertoyudan kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Magelang, Kamis (7/3/2024).

Mereka berinisial AW, MM, TP, EN, dan AP.

Edy berharap Bawaslu mengusut perkara tersebut sampai tuntas.

“Proses sampai tuntas, siapa aktor intelektualnya, di-back up siapa,” tandasnya.

Baca juga: Pamit ke Kamar Mandi, Anggota KPPS di Kendal Tewas Diduga Bunuh Diri

Sementara itu, Komisioner Bawaslu Kabupaten Magelang, Fauzan Rofiqun mengungkapkan, hingga saat ini ada enam parpol yang melaporkan anggota PPK Mertoyudan, yaitu PKB, PPP, PSI, Buruh, PKN, dan Partai Ummat.

Namun, hanya PKB yang turut melaporkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang atas kasus penggelembungan suara.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 12 dari 13 desa di Kecamatan Mertoyudan ditemukan kasus penggelembungan suara.

Satu desa yang tidak ditemukan kasus itu adalah Desa Jogonegoro.

“Total ada 334 TPS (tempat pemungutan suara) di Kecamatan Mertoyudan. Kami temukan ada 476 suara yang bergeser,” kata Ketua Bawaslu Kabupaten Magelang, M Habib Sholeh, Minggu (3/3/2024).

Baca juga: DPC Gerindra Kota Yogyakarta Usung Budi Waljiman pada Pilwalkot Yogyakarta, Bagaimana dengan PDI Perjuangan?

Modus penggelembungan suara

Modus penggelembungan suara banyak ditemukan di TPS dengan nomor urut 1-20.

Untuk TPS dengan nomor lebih dari 20, kata Habib, hanya segelintir.

Seorang caleg DPR RI dapil VI Jateng itu menerimpa limpahan suara dari suara parpol dan suara tidak sah.

“(Suara) partai yang terbanyak diambil yaitu PSI dengan 18 suara, PPP 6 suara. Untuk (yang diambil dari) suara tidak sah, 2, 3, maksimal 9 suara per TPS,” papar Habib.

Data yang diterima Kompas.com menunjukkan suara seluruh parpol dicuri untuk si caleg tersebut.

Baca juga: Caleg DPRD Provinsi Sulut Jadi Tersangka Kasus Money Politic

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Rektor Unri Ternyata Belum Cabut Laporan Polisi terhadap Mahasiswa Pengkritik UKT

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Maju Pilkada 2024, Petani di Sikka Daftar Cawabup di 2 Partai

Regional
Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Jelang Penutupan Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P, Mbak Ita Bertolak ke Jakarta

Regional
Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Pelajar SMK Ditemukan Tewas di Pinggir Jalan, Awalnya Dikira Korban Kecelakaan, Ternyata Dibunuh Teman

Regional
Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Pernah Viral karena Nasi Goreng, Ade Bhakti Akan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada Semarang di PDI-P

Regional
Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Awal Mula Rektor Unri Laporkan Mahasiswanya ke Polisi karena Kritik UKT hingga Laporan Dicabut

Regional
Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Sempat Dihentikan akibat Protes Kenaikan, Registrasi Mahasiswa Baru Unsoed Kembali Dibuka

Regional
Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Bawa Bendara RMS Saat Nobar Timnas di Ambon, Anak di Bawah Umur Diamankan

Regional
Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com