Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Audiensi Sengit, Dishub Jateng Janji Pertemukan Bos Ojol dan Driver untuk Sesuaikan Tarif

Kompas.com - 29/02/2024, 08:17 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

SEMARANG, KOMPAS.com - Audiensi pengemudi ojek online dengan aplikator yang difasilitasi Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng berlangsung sengit selama hampir dua jam di kantor Gubernur Jateng, Rabu (28/2/2024).

Ketegangan terjadi lantaran pihak aplikator belum memastikan akan melaksanakan SK Gubernur Jateng 974.5/36 tahun 2023 terkait penyesuaian tarif ojol yang mestinya berlaku mulai Rabu.

Baca juga: 2 WNA Timor Leste Dibacok Sekelompok Orang Berseragam Ojek Online di Bali

"Kita sempat adu mulut karena salah satu aplikator datang terlambat dan tidak mau melakukan dan melaksanakan SK Gubernur. Mereka ngeyel. Tetap tidak bisa menjawab, hanya dikembalikan ke pusat. Sedangkan dari salah satu aplikator ada yang siap secara signifikan sampai ke tarif minimum SK Gubernur, naiknya cuma sedikit," kata Wakil Ketua Asosiasi Driver Online (ADO) Jateng, Juminten.

SK itu mengatur tarif minimal tiga kilometer pertama yaitu Rp 12.600. Lalu tarif batas atas Rp 6.500 per kilometer dan tarif batas bawah Rp 3.900 per kilometer.

Menurut Juminten hingga kini aplikator Maxim dan Grab masih mematok tarif Rp11.000 per tiga kilometer dan Gojek Rp12.000 per tiga kilometer.

Merespon dialog sengit antara pihak pengemudi dan pewakilan aplikator yang tak kunjung usai, Pelaksana harian (Plh) Kepala Dishub Jateng Erry Derima Ryanto akan menyurati Kementrian Perhubungan dan memanggil pimpinan aplikator ke Jateng.

"Prinsip kami memfasilitasi agar SK Gubernur terkait tarif ini bisa dilaksanakan di Jawa tengah, karena yang memutuskan adalah pimpinan aplikator di Jakarta. Selasa akan undang pimpinan aplikator untuk membahas dan melaksanakan (SK Gubernur)," kata Erry.

Baca juga: Kesal Aplikator Tak Patuhi SK Kenaikan Tarif, Ratusan Pengemudi Ojol Mogok, Demo di Kantor Gubernur Jateng

Setelah audiensi, pukul 13.00 WIB perwakilan pengemudi ojol meminta Dishub Jateng dan pihak aplikator untuk menemui massa unjuk rasa dan menyampaikan hasil kesepakatan tersebut.

Namun, pihak aplikator justru kabur meninggalkan kantor gubernur sebelum menemui massa aksi. Lalu Plh Dishub Jateng menjelaskan hasil audiensi kepada ratusan pengemudi di Jalan Pahlawan.

Tak cukup sampai di situ, massa aksi melanjutkan unjuk rasa ke kantor aplikator karena belum mendengar ketegasan terkait penerapan SK itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com