Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras di Sumbawa Barat 19.000 Per Kilogram, Pemda Bakal Gelar Operasi Pasar 

Kompas.com - 29/02/2024, 05:56 WIB
Susi Gustiana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com- Harga beras melonjak di Pasar Tanah Mira Kecamatan Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Samsidar (52), salah satu pedagang beras di pasar tradisional tersebut mengaku, kenaikan harga beras seminggu terakhir ini mencapai Rp 19.000 per kilogram untuk beras premium.

“Benar, terjadi kenaikan harga beras apalagi pasca-pemilu dan jelang Ramadhan,” kata Samsidar saat ditemui Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Bantah Harga Beras Mahal, Jokowi: Cek di Pasar, Sudah Turun

Samsidar mengaku, biasanya harga beras premium dijual Rp 15.000 sampai Rp 16.500 tetapi sekarang naik menjadi Rp 19.000 per kg.

Naiknya harga karena tingginya permintaan. Kenaikan itu terjadi secara bertahan dari sebelumnya di angka Rp 17.000 dan kini menjadi Rp 19.000.

Sementara harga beras lokal yang sebelumnya dijual 13.000 per kg naik menjadi 15.000 per kg.

Baca juga: Harga Beras Mahal, KPPU Bentuk Tim Investigasi

Menurutnya, kenaikan harga bekas ini terjadi beberapa minggu terakhir. Tidak hanya itu, kenaikan harga bekas tersebut juga berdampak bagi berkurangnya minat pembeli.

Beberapa pedagang lain mengaku sepi pembeli. Untuk mengurangi pengeluaran dalam menjelang bulan suci Ramadan kebanyakan pembeli membeli beras lokal yang harganya lebih murah yaitu sekitar 15.000 per kilogram.

“Iya, mending kita beli beras lokal saja lebih murah dan terjangkau daripada jenis premium,” kata Nunung, warga Taliwang.

Sekretaris Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, Khaerul Anwar mengungkap, kenaikan harga beras jenis premium ini cukup tinggi dibanding beberapa pekan sebelum pelaksanaan Pemilu 2024. 

Kenaikan beras maupun sejumlah bahan kebutuhan pokok lain disebutnya akibat imbas dari kondisi cuaca saat ini. Termasuk ancaman gagal tanam dan panen musim tanam Oktober-Maret hampir di semua wilayah.

Kini, pemerintah daerah tengah mempersiapkan sejumlah langkah. Salah satu mengantipasi kenaikan harga ini, pihaknya dalam waktu dekat akan segera menggelar Operasi Pasar Murah (OPM) di sejumlah tempat.

"Kami segera operasi pasar. Ada dua mata anggaran yang akan kita gunakan yaitu dana insentif daerah dan Dana Alokasi Umum (DAU). Dana pertama kita gunakan dari DAU senilai Rp 263 juta, nanti ada beras sekitar tujuh ton, minyak dan beberapa kebutuhan lain," janjinya.

Baca juga: Ribuan Warga di Probolinggo Rela Antre Berjam-jam demi Beras Murah

Operasi pasar ini rencananya akan dipusatkan di Kecamatan Taliwang. Kini pihaknya sudah melakukan komunikasi intensif dengan sejumlah pihak untuk segera bersiap melakukan OPM.

Sementara OPM dari Dana Insentif Daerahj (DID) rencananya akan digelar setelah OPM pertama di Kecamatan Taliwang selesai.

"DID sampai bulan Mei mendatang ada sekitar Rp 2,8 miliar. OPM dari dana ini nantinya akan kita fokuskan di semua kecamatan," janjinya.

Di sisi lain ia tak menampik, kenaikan harga terutama beras tak hanya terjadi di Sumbawa Barat. Informasinya, kenaikan serupa hampir dialami secara nasional.

"Ini secara nasional. Kita pun sudah menyiapkan langkah antisipasi," urainya.

la menegaskan, untuk memastikan OPM yang dilaksanakan pihaknya pekan ini tepat sasaran, Koperindag saat ini tengah melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinas Sosial maupun Dinas Pertanian.

"Dengan Dinas Sosial kita minta data penerima bantuan selama ini. Sementara dengan Dinas Pertanian, kita minta data para petani yang terdampak gagal tanam dan panen," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Kepiluan Korban Banjir Lahar Dingin, Sawah dan Ladang Berubah Jadi Tumpukan Batu

Regional
Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Mayat Pria yang Ditemukan di Semarang Ternyata Sempat Dikeroyok hingga Tenggelam di Sungai

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Tolak Dipimpin Kades Mantan Napi TPPO, Warga di Lombok Timur Segel Kantor Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Dugaan Korupsi Insentif Pajak, 235 Dokumen BPKD Aceh Barat Disita

Regional
Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Ibu Kandungnya Divonis 8 Bulan Penjara, Norma Risma: Lega tapi Berat

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Gunung Lewotobi Laki-laki 2 Kali Meletus Pagi Ini, Disertai Gemuruh

Regional
Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Komplotan Pembobol Rumah di Semarang Pura-pura Jualan Minyak Urut untuk Cari Target

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Stigma terhadap Aceh Bakal Menguat jika BNN Razia Kuliner Mengandung Ganja

Regional
Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com