Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Penerima Beras Bantuan: 10 Kg Mana Cukup, tapi Alhamdulillah...

Kompas.com - 28/02/2024, 13:31 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com-Warga penerima beras pangan pemerintah mengaku bersyukur, meski jumlah bantuan dianggap tidak mencukupi kebutuhan selama sebulan.

Beras pangan bantuan pemerintah ini dibagikan secara serentak di 126 kelurahan di Bandar Lampung, Rabu (28/2/2024).

Salah satu warga yang ditemui di Kelurahan Gedong Air, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Iswadi Afrianto (41) mengatakan beras itu diberikan secara gratis.

"Gratis, tapi hanya beras saja, 10 kilogram," katanya, Rabu siang.

Baca juga: Jokowi: Dulu Banyak Negara Tawarkan Beras, Sekarang Kita Cari Tidak Mudah

Menurutnya, jumlah 10 kilogram itu sebenarnya kurang mencukupi kebutuhan pangan untuk lima orang anggota keluarganya di rumah selama sebulan.

Iswadi tinggal bersama tiga orang anak dan seorang istri di rumah kontrakannya yang tidak jauh dari kantor kelurahan.

"Ya sebenarnya kurang (cukup). 10 kilogram paling tahan dua minggu lebih, anak tiga, istri satu orang," kata pengemudi ojek daring ini.

Para warga penerima beras bantuan di Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Rabu (28/2/2024).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Para warga penerima beras bantuan di Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Rabu (28/2/2024).

Namun meski demikian, Iswadi mengaku tetap bersyukur dengan adanya pemberian beras bantuan ini. Sebab beras bantuan ini diberikan hingga Juni 2024.

"Tapi ya alhamdulilah, masih dapat bantuan sampai Juni (2024) besok. Jadi bisa ngurangin pengeluaran beli beras," katanya.

Baca juga: Dirut Bulog: Pasokan Beras di Pasar Karawang Mendekati Normal

Begitu juga dengan Juliana (37) warga lainnya yang ikut mengantre pembagian beras bantuan di Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjung Karang Barat.

"Alhamdulilah, Mas. Harga beras juga lagi mahal sekarang. Sekilo kalau beli eceran bisa sampai Rp 18.000," kata Juliana.

 

Dia menceritakan, sejak harga beras melambung tinggi, dia tidak pernah lagi membeli dalam kemasan karung baik itu 5 kilogram maupun 10 kilogram.

"Enggak sanggup belinya. (Beras kemasan) yang 10 kilogram di agen udah sekitar Rp 170.000-an, jadi beli eceran di warung, sekali beli paling cuma 2 kilogram," kata dia.

Baca juga: Pemerintah Beberkan Alasan Tambah Impor Beras 1,6 Juta Ton

Ibu dua orang anak ini mengatakan pemberian beras bantuan ini sangat membantunya menekan pengeluaran, khususnya pangan untuk keluarganya.

"Kalau buat tahan sampai satu bulan sih nggak, paling tiga minggu kurang. Tapi alhamdulilah, uang beli beras bisa dipakai beli kebutuhan yang lain," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdikbud Jateng Larang 'Study Tour' Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Disdikbud Jateng Larang "Study Tour" Sejak 2020, Alasannya agar Tak Ada Pungutan di Sekolah

Regional
Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Cemburu, Seorang Pria Tikam Mahasiswa yang Sedang Tidur

Regional
Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Momen Iriana Jokowi dan Selvi Ananda Naik Mobil Hias Rajamala, Tebar Senyum dan Pecahkan Rekor Muri

Regional
Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Pemkab Bangka Tengah Larang Acara Perpisahan di Luar Sekolah

Regional
Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Kenangan Muslim di Sungai Bukik Batabuah yang Kini Porak Poranda

Regional
2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

2 Tahun Buron, Tersangka Perusak Hutan Mangrove Belitung Timur Ditangkap di Palembang

Regional
Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP, Mantan Kepala Bea Cukai Riau Jadi Tersangka

Regional
Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Soal Mahasiswa KIP Kuliah Salah Sasaran, Rektor Baru Undip Masih Buka Aduan

Regional
Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Gubernur Jambi Tuntut Ganti Rugi dari Pemilik Tongkang Batu Bara Penabrak Jembatan

Regional
Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Dugaan Korupsi Bantuan Korban Konflik, Kantor Badan Reintegrasi Aceh Digeledah

Regional
Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Kepala Dinas Pendidikan Riau Ditahan, Korupsi Perjalanan Dinas Rp 2,3 Miliar

Regional
Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Keluh Kesah Pedagang Pasar Mardika Baru Ambon: Sepi, Tak Ada yang Datang

Regional
Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Pilkada Kota Magelang, Syarat Parpol Usung Calon Minimal Ada 5 Kursi DPRD

Regional
Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Update Banjir Bandang Sumbar: 59 Orang Meninggal, 16 Hilang

Regional
Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Kejagung Dalami Perjanjian Pisah Harta Harvey Moeis dan Sandra Dewi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com