Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Keluarkan Uang Rp 760 Juta, Pria di Lampung Gagal Jadi Caleg, Kini Lapor ke Bawaslu

Kompas.com - 28/02/2024, 13:31 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - EN, calon legislatif di Lampung membuat laporan ke Bawaslu Lampung karena telah menyerahkan uang ke oknum KPU Bandar Lampung hingga ke ketua panwascam agar mendapatkan suara.

Total uang yang dikeluarkan oleh EN sebesar Rp 760 juta dengan rincian Rp 530 juta untuk oknum KPU Bandar Lampung berinisial FT, 130 juta untuk Ketua PPK Kedaton serta masing-masing Rp 50 juta untuk Ketua Panwascam Kedaton dan Ketua Panwascam Way Halim.

EN adalah caleg dari PDI Perjuangan daerah pemilihan (Dapil) Kota Bandar Lampung 4 meliputi wilayah Kedaton, Labuhan Ratu dan Way Halim.

Hal tersebut berawal saat FT meminta uang Rp 530 juta kepada EN dan menjanjikannya lolos menjadi anggota DPRD.

Baca juga: Caleg Gagal di Bandar Lampung Mengaku Beri Rp 760 Juta ke Oknum KPUD hingga Panwascam

Lalu pada Oktober hingga November 2023, EN bertemu dan membuat kesepakatan dengan FT, oknum komisioner KPU Bandar Lampung.

Dalam kesepakatan itu, FT menjanjikan suara kepada EN sehingga bisa duduk di legislatif dan meminta uang muka puluhan juta rupiah.

Hal tersebut dijelaskan Eryan Efendi, liaison officer EN. Sebagai caleg yang pertama ikut konsistensi Pemilu, EN pun menerima tawaran FT.

Namun setelah Pemilu digelar, suara EN jauh dari yang dijanjikan FT dan EN gagal menjadi legislatif.

"Akhirnya kami tanyakan kepada FT dan pada saat itu beliau masih memberi harapan, dan kami selalu bernegosiasi hingga tadi malam, dan beliau mengatakan tidak sanggup," beber Eryan, Senin (26/2/2024).

"Tentu kami merasa dipermainkan," tegasnya.

Baca juga: Duka Petani di Lampung, Baru Tanam Bibit, Sawah Terendam Banjir

Tak hanya komisioner KPU Bandar Lampung, ada pihak PPK dan Panwascam di Dapil tempat EN maju sebagai caleg yang juga meminta uang.

Menurutnya, tidak ada kesepakatan tertulis antara EN dengan para penerima uang, tapi ada rekaman saat negosiasi dilakukan.

"Tidak ada kalau tertulis tapi buktinya jelas dan terekam, bukti lain ada CCTV dan bukti Chat WhatsApp," kata dia.

Uang tersebut diserahkan pada Januari 2024 di salah satu tempat wisata di Bandar Lampung.

Eryan menegaskan pihaknya tak pernah meminta kerjasama tersebut, namun pihaknya yang diiming-imingi suara agar menang.

"Kami merasa dizolimi oleh oknum KPU Bandar Lampung, atas dasar ini kami laporkan kepada Bawaslu Provinsi Lampung untuk segera ditangani. Kami berharap betul agar penyelenggara diberikan sangsi," ucapnya.

Baca juga: Cerita Anak Kos di Lampung 2 Hari Terkunci Dalam Kamar

"Dan kejadian ini menurut informasi tidak hanya menimpa saya ada juga caleg yang merasakan hal yang sama. Hanya saja mereka belum laporan,"pungkasnya.

Terkait hal tersebut, Ketua KPU Bandar Lampung, Tedy Triadi mengaku prihatin dan akan menghormati proses di Bawaslu Provinsi Lampung.

"Saya menghormati proses yang sedang berjalan di Bawaslu, saya juga prihatin dengan peristiwa ini. Ini semua tidak ada kaitan dengan komisioner lain dan lembaga," kata Ketua KPU Bandar Lampung Dedy Triadi, Senin (26/2/2024).

Sementara itu oknum komisioner KPU Bandar Lampung berinisial FT yang disebut menerima uang dari EN, tak memberikan jawaban saat dikonfirmasi oleh Tribun Lampung..

Saat dikonfirmasi, Bawaslu Lampung meneruskan laporan caleg yang tertipu oleh oknum KPU Bandar Lampung ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Hal itu diungkapkan Ketua Bawaslu Lampung, Iskardo P Panggar.

Baca juga: Emosi Rongsokannya Dijual, Kakek di Lampung Bunuh Rekannya Pakai Gancu

Setelah dilaporkan ke DKPP, maka masalah tersebut bukan saja ditangani Bawaslu Lampung, tapi juga DKPP yang punya kewenangan untuk pelanggaran dari komisioner penyelenggara pemilu.

"Laporan ini juga akan kami teruskan ke DKPP karena penyelenggara pemilu ini dalam ruang lingkup aturan," kata Ketua Bawaslu Lampung, Iskardo P Panggar.

Disinggung terkait laporan caleg tersebut, Iskardo pun menceritakan kronologinya.

"Jadi ceritanya caleg ini dijanjikan duduk atau terpilih oleh oknum KPU Bandar Lampung tapi setelah hari pemungutan suara selesai, suaranya tidak sesuai dengan kesepakatan awal," kata Iskardo.

Iskardo turut menyayangkan kejadian tersebut di tengah banyaknya orang yang bekerja keras untuk menyukseskan Pemilu 2024.

Baca juga: Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Usai Banjir di Lampung

"Ini kontekasnya laporan dugaan tapi apabila ini terbukti tentu sangat disayangkan banyak yang bekerja keras mensukseskan pemilu tapi ada oknum yang mencoba merusaknya," kata dia.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Bawaslu Lampung Teruskan Laporan Oknum KPU Bandar Lampung Tipu Caleg ke DKPP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com