Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duka Petani di Lampung, Baru Tanam Bibit, Sawah Terendam Banjir

Kompas.com - 26/02/2024, 16:24 WIB
Tri Purna Jaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Tak pernah terbayangkan oleh Haryono (60), petani di Desa Simbaringin, Lampung Selatan, harus mengalami bencana banjir hingga merendam sawah miliknya.

Selama puluhan tahun menanam padi di desa yang berbatasan langsung dengan Kota Bandar Lampung, tak pernah sekali pun dia mengalami banjir, meski hujan lebat turun semalaman.

"Baru kali ini, Mas. Kerendam semua, rusak jadinya," kata Haryono, Senin (26/2/2024) pagi.

Padahal, hujan yang mengguyur wilayah Bandar Lampung dan sekitarnya pada Sabtu (24/2/2024) kemarin hanya sebentar.

Baca juga: Dampak Banjir Bandar Lampung: Ratusan Bangunan Rusak dan Listrik Padam

Sawah Haryono memang berada tepat di bantaran sungai di wilayah Kecamatan Rajabasa. "Biasanya semalaman hujan juga nggak bakal banjir sampai ke sawah," kata dia.

Namun, air banjir yang mengalir di sungai itu meluap demikian banyak, sehingga merendam hampir seluruh area sawahnya.

"Puluhan tahun nanam padi di sini kok ya hujan sebentar langsung kerendam semua," kata dia lagi.

Tanaman padi yang terendam banjir luasnya sekitar 4.000 meter persegi, yang tersisa dan selamat hanya sekitar 3-5 petak saja, yang berada di dataran lebih tinggi.

Ia mengaku khawatir dengan kondisi lahannya, karena usia tanam padi saat ini masih muda.

"Baru tanam sebulan yang lalu, kemarin juga baru dicabutin rumputnya supaya sehat. Malah kemarin hujan deras dan banjir di sawah," kata dia.

Baca juga: Sempat Lumpuh Total karena Banjir, Kini Jalan Lintas Sumatera di Jambi Bisa Dilalui

Haryono pun harus mengeluarkan biaya ekstra untuk menguras air dari areal persawahannya itu.

Ia harus membayar jasa pekerja harian untuk membuat beberapa aliran agar air dapat mengalir ke sungai terdekat.

"Kalau dibiarkan menggenang ya busuk nanti padinya. Sudah harga beras mahal sekarang, ditambah gagal panen karena kebanjiran lahannya," ungkap dia.

Senada dengan Haryono, Amrun (56) petani lainnya juga menyebut, luapan air banjir pada akhir pekan lalu membuat sawahnya terendam.

Dia menduga, ada penyempitan aliran sungai akibat sampah atau penyebab lainnya. "Ya paling banyak sampah, Mas. Biasanya juga mau hujan semalaman nggak pernah banjir di sini," katanya.

Tercatat, sebanyak enam kecamatan di Kota Bandar Lampung mengalami banjir. Ribuan warga terdampak dan mereka harus mengungsi.

Baca juga: Sungai Pemali Brebes Meluap, 7 Kecamatan Terendam Banjir

Banjir ini terjadi pada Sabtu (24/2/2024) sore setelah hujan lebat turun hanya sekitar tiga jam di beberapa wilayah di ibu kota Provinsi Lampung tersebut.

Berdasarkan data inventarisasi Polda Lampung, lokasi banjir terparah terjadi di enam kecamatan yakni Kecamatan Kedaton, Rajabasa, Way Halim, Sukabumi, Kedamaian, dan Teluk Betung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Polisi Ungkap Kasus Wanita Tewas di Kampar, Ternyata Dibunuh Mantan Suaminya karena Perselingkuhan

Regional
Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Bangka Belitung Rekrut 235 Anggota PPK, Digaji Rp 2,5 Juta

Regional
Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Korupsi 200 Ton Beras, Eks Wali Kota Tual Ditahan Polisi

Regional
Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Sekda Maluku Sadli Ie Ditunjuk Jadi Pj Gubernur, Gantikan Murad yang Habis Masa Jabatan

Regional
Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Kapal Belum Masuk, Harga Bawang Putih di Ambon Tembus Rp 50.000 Per Kg

Regional
Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Pemkot Magelang Punya Layanan Sedot Tinja, Berikut Tarif dan Cara Pakai Jasanya

Regional
Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Penembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Ditangkap

Regional
390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

390 Kg Daging Celeng Diselundupkan ke Bekasi, Disembunyikan Dalam Truk Pengangkut Besi

Regional
Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Kasus Adik Aniaya Kakak hingga Tewas di Klaten, Polisi: Tunggu Hasil Observasi

Regional
MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode 'Early Bird'

MGPA Beri Harga Khusus Tiket MotoGP Mandalika Selama Periode "Early Bird"

Regional
Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Usung Luqman Hakim pada Pilkada Salatiga, PKB Buka Pendaftaran untuk Cari Wakilnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com