Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amukan Gajah di Kebun Sawit, Dibalas Aksi Anarkis Warga

Kompas.com - 27/02/2024, 20:11 WIB
Suwandi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

"Kami prihatin dengan kondisi ini dan berharap semua pihak dapat menahan diri, serta bersama-sama mencari solusi untuk menyelamatkan satwa liar."

"Khususnya gajah sumatera dan orangutan sumatera sebagai aset dan kebanggaan bangsa Indonesia," kata Donal.

Donal meminta masyarakat memahami jika ruang jelajah gajah sudah menyempit, akibat pembukaan kawasan hutan untuk tanaman sawit.

"Kawasan hutan sebagai rumah gajah sudah berubah menjadi kebun sawit, dampaknya ruang jelajah gajah menyempit," kata Donal.

Sementara itu, Peter Pratje Direktur FZS Indonesia menuturkan, gajah pada dasarnya dapat hidup berdampingan dengan manusia seperti di India dan Srilanka.

Untuk mendorong agar manusia dapat hidup berdampingan dengan gajah, FSZ sudah menghabiskan waktu selama 10 tahun untuk melatih petani, agar terbiasa dengan gajah.

"Ada 30 kelompok masyarakat yang dilatih untuk meredam konflik."

"Kemudian membentuk 30 orang dalam komunitas peduli gajah serta mengerahkan 16 staf lapangan terlatih untuk memitigasi konflik antara gajah dan manusia," kata Peter.

Ia mengatakan agar konflik dengan gajah mereda, masyarakat yang membuka kawasan hutan untuk kebun, harus bertani multikultur.

Namun, yang terjadi justru masyarakat memilih monokultur sawit. Padahal tanaman ini termasuk makanan kesukaan gajah.

Hasil riset FZS, untuk tanaman terbaik di kawasan hutan adalah tanaman campur seperti durian, petai, kopi, dan vanili.

Dengan demikian potensi gangguan nyaris tidak ada, namun nilai ekonominya tetap tinggi.

Selanjutnya, BKSDA Jambi akan membagikan alarm pendeteksi suara gajah hasil penelitian Universitas Gadjah Mada.

Setelah terdeteksi adanya gajah dekat kebun warga, mereka dapat mengaktifkan pagar listrik yang sesuai standar, untuk menghindari kerusakan tanaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Cerita Bripka Leonardo, Polisi yang Ubah Mobil Pribadi Jadi Ambulans Gratis

Regional
Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotensi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com