LAMPUNG, KOMPAS.com- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung memasang kandang jebak untuk menangkap harimau di Kabupaten Lampung Barat.
Konflik terkini seorang petani bernama Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh tewas diterkam harimau pada Rabu (21/2/2024).
Kepala SKW III Lampung, Joko Susilo mengatakan BKSDA Bengkulu sudah menurunkan tim Wildlife Rescue Unit (WRU) Seksi Konservasi Wilayah III Lampung ke lokasi pada Kamis (22/2/2024).
Baca juga: Diduga Diterkam Harimau, Petani di Lampung Ditemukan Tewas Tercabik
Menurutnya, tim WRU memasang kandang dan kamera jebak untuk mengevakuasi harimau tersebut.
"Kita lakukan evakuasi satwa liar jenis Harimau sumatera dengan memasang kandang trap dan kamera trap di lokasi kejadian korban ditemukan," kata Joko saat dihubungi, Kamis siang.
Joko mengatakan, relokasi menjadi tujuan utama penangkapan harimau itu karena sudah ada konflik terjadi dalam 2 minggu terakhir.
Dia menuturkan, setelah konflik pertama yang terjadi pada 8 Februari 2024 yang menewaskan Gunarso (47), pihaknya sudah menaruh kamera jebak.
"Dipasang kamera jebak dan gambarnya terekam masih ada di sekitaran situ," kata dia
Baca juga: Harimau Masuk ke Rumah Warga di Siak, Nyaris Mangsa Bayi 2 Tahun
Untuk mengantisipasi tidak terjadi kasus serupa dan meredam keresahan masyarakat, telah dipasang kandang jebak.
"Sudah diputuskan, ini harus direlokasi," katanya.
Diberitakan sebelumnya, konflik satwa liar dengan manusia kembali terjadi di Kabupaten Lampung Barat. Seorang petani ditemukan tewas dengan tubuh diduga tercabik diterkam harimau.
Kapolsek Suoh Inspektur Satu (Iptu) Edward Panjaitan mengatakan, telah mengevakuasi petani yang diduga diterkam harimau pada Kamis (21/2/2024) dini hari.
Korban diketahui bernama Sahri (28) warga Dusun Peninjauan, Pekon (desa) Bumi Hantati, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.
Baca juga: Harimau Sumatera Keluar Hutan, Balai TNBBS Terbitkan Imbauan
Dengan adanya kejadian ini, total dua orang petani di Kabupaten Lampung Barat yang meninggal dunia akibat diterkam harimau dalam kurun waktu satu bulan.
Konflik pertama terjadi pada 8 Februari 2024 di Pekon Sumber Agung. Korban bernama Gunarso (47) tewas dengan luka cakar binatang buas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.