Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Tanpa Bayangan Telah Berlangsung di NTT, Berikut Lokasi dan Waktunya

Kompas.com - 22/02/2024, 15:22 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Hari tanpa bayangan atau hari kulminasi utama telah berlangsung di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono mengatakan, lokasi hari tanpa bayangan berada di Baa, ibu Kota Kabupaten Rote Ndao, NTT.

"Secara umum, kulminasi utama tahun 2024 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2024 hingga 21 Oktober 2024 mendatang," kata Margiono kepada Kompas.com, Kamis (22/2/2024) siang.

Baca juga: 5 Petugas Penyelenggara Pemilu dan 1 Linmas di NTT Meninggal Usai Pemilu

Margiono menjelaskan, hari tanpa bayangan tahun 2024 di Indonesia terjadi antara 21 Februari 2024 di Baa, NTT hingga 4 April 2024 di Sabang, Aceh.

Kemudian, 7 September 2024 di Sabang, Aceh, sampai 21 Oktober 2024 di Baa, NTT.

"Di NTT hari tanpa bayangan telah berlangsung sejak kemarin di Baa, Kabupaten Rote Ndao," imbuhnya.

Baca juga: Kekeringan Berkepanjangan, 75 Hektar Jagung di Manggarai Timur NTT Gagal Panen

Khusus hari tanpa bayangan hari ini, Kamis (22/2/2024), berlangsung di Seba, Kabupaten Sabu Raijua, NTT, sekitar pukul 12.06 Wita.

Sedangkan pada Jumat (23/2/2024) besok, akan berlangsung di Kota Kupang pukul 11.59 Wita, Oelamasi ibu kota Kabupaten Kupang pada pukul 11.58 Wita dan Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan pada pukul 11.56 Wita.

Margiono menjelaskan, kulminasi atau transit atau istiwa adalah fenomena ketika matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Saat deklinasi matahari sama dengan lintang pengamat, fenomena itu disebut sebagai kulminasi utama.

Pada saat itu, matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit. Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat menghilang sekitar 30 detik sesudah dan sebelum waktu puncak di masing-masing wilayah, karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

"Maka itu, hari kulminasi utama dikenal juga sebagai hari tanpa bayangan," ujar Margiono.

Margiono menyebutkan, fenomena itu terjadi karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang epliktika atau bidang revolusi bumi.

Sehingga, kata dia, posisi matahari dan bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun, antara 23,5 derajat lintang utara sampai dengan 23,5 derajat bujur timur.

"Hal ini disebut sebagai gerak semu harian matahari," katanya.

Margiono menuturkan, pada tahun ini matahari tepat berada di khatulistiwa pada 20 Maret 2024 pukul 10.06 WIB atau 11.06 Wita dan 22 September 2024, pukul 19.43 WIB atau 20.43 Wita.

"Adapun pada 21 Juni 2024 pukul 03.50 WIB atau 04.50 Wita, matahari berada di titik balik utara dan pada 21 Desember 2024 pukul 16.20 WIB atau pukul 17.20 Wita, matahari berada di titik balik selatan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Ketum GP Ansor Gus Addin Sebut Haerul Amri Aktivis Sejati NU

Regional
Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Polisi Buru Selebgram soal Arisan Bodong di Bengkulu, Kerugian Rp 2 Miliar

Regional
Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Hadi Santoso Gantikan Quatly Abdulkadir Alkatiri Jadi Wakil Ketua DPRD Jateng

Regional
Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Terobos Palang Pintu, Motor Terserempet Kereta di Banyumas, 2 Orang Tewas

Regional
Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Laporkan Pelecehan Seksual, Mahasiswi PKL Jadi Tersangka UU ITE

Regional
4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

4 Selat Strategis Pelayaran Dunia yang Ada di Kawasan Indonesia

Regional
Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Bocah SD di Brebes Diduga Jadi Korban Pencabulan Tetangga, Modus Pelaku Pinjamkan Ponsel

Regional
Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Pengangguran Terbanyak di Banten Lulusan SMK, BPS: Lulusan SD Paling Banyak Bekerja

Regional
Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Kasus Ayah Perkosa Anak Terungkap saat Korban Ketakutan di Pojok Ruangan

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Ratusan Ribu Suara Pemilu di Babel Tidak Sah, KPU Siapkan Pengacara

Regional
2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

2.540 Ekor Burung Liar Diselundupkan ke Jawa, Diduga Hasil Perburuan Hutan Lampung

Regional
HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

HUT Ke-477 Kota Semarang, Pemkot Semarang Beri Kemudahan Izin Nakes lewat Program L1ON

Kilas Daerah
Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Polda NTT Bentuk Tim Gabungan Ungkap Kasus Penemuan Mayat Terbakar di Kota Kupang

Regional
Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Ketua Nasdem Sumbar Daftar Pilkada Padang 2024

Regional
Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Sopir Innova Tewas Diduga Serangan Jantung dan Tabrak 2 Mobil di Solo

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com