Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik 48 Tahun Perjalanan Nasida Ria dalam Film Dokumenter "Nasida Ria: Sun Stage"

Kompas.com - 15/02/2024, 22:26 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Siapa yang tak kenal Nasida Ria, grup qasidah islami asal Kota Semarang yang melegenda.

Tak hanya memiliki penampilan dan aliran musik yang unik, Nasida Ria juga mempunyai lirik maupun judul lagu yang ciamik.

Di antaranya, "Perdamaian", "Dunia Dalam Berita", "Bom Nuklir", "Nabi Muhammad Mataharinya Dunia", "Kota Santri", "Pengantin Baru", dan masih banyak lainnya.

Baca juga: Perjalanan Nasida Ria, Lahir di Kauman Semarang, Kini Bersenandung hingga Jerman

Tentunya, selama berkarya sejak tahun 1975, Nasida Ria memiliki banyak perkembangan dari sisi penyebarannya. Artinya, Nasida Ria berhasil berevolusi dengan perkembangan teknologi dan zaman.

Hal tersebut disampaikan oleh filmmaker asal Semarang, Wisnu Chandra. Ia menyebut, keberhasilan Nasida Ria itulah yang memotivasi dia untuk merakit perjuangan Nasida Ria selama 48 tahun menjadi satu kesatuan dalam "Nasida Ria: Sun Stage".

"Alasan yang pertama, salah satu kesenian yang paling tua di Semarang itu ada wayang orang dan Nasida Ria. Waktu itu Nasida Ria usianya sudah hampir setengah abad. Itu yang membuat saya, wah kayanya ini saatnya saya bikin deh. Soalnya saya pun dengerin Nasida Risa sejak umur 4-5 tahun," ucap Wisnu kepada Kompas.com, Kamis (15/2/2024).

Baca juga: Kala Nasida Ria Mendobrak Ketabuan dan Keterkungkungan Perempuan…

Lebih jelas Wisnu mengatakan, sebelum memutuskan membuat film dokumenter Nasida Ria: Sun Stage, dirinya melakukan riset 8-12 bulan.

Dirinya menyebut, data riset yang dihimpun berasal dari Choliq Zain, Manajer Nasida Ria. Data yang diperoleh berupa referensi bacaan, album-album foto Nasida Ria, hingga melibatkan penggemar Nasida Ria.

"Waktu riset itu mulai September 2022, dan selesai sekitar 2023 akhir. Riset 12 bulan itu standar, karena saya juga mengerjakannya kondisional saja. Mengingat, Nasida Ria juga sibuk banget," tutur Wisnu.

Meski memakan waktu berbulan-bulan, Wisnu mengaku sempat kebingungan menentukan fokus tema film dokumenter.

Awalnya, dirinya ingin menyoroti fesyen atau penampilan yang dikenakan Nasida Ria. Namun setelah menimbang berbagai hal, dirinya memutuskan untuk menyoroti revolusi perkembangan Nasida Ria dari media konvensional hingga ke platform digital.

"Kejadian 48 tahun itu lama dan banyak sekali yang menarik. Tapi pada akhirnya selama 8 bulan riset itu memutuskan untuk menceritakan soal Pak Choliq bersama Nasida Ria di sini. Proses revolusinya gimana. Sampai mencapai paltform-platform yang usianya jauh di bawah Pak Choliq seperti Instagram dan TikTok," tutur dia.

Alhasil, film dokumenter karya Wisnu itu berhasil meringkas 48 tahun perjalanan Nasida Ria menjadi 18 menit.

Bagi Wisnu, hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah. Ia berkolaborasi dengan salah satu seniman kolase, Soni Prasetya Wasono, untuk merakit belasan album foto Nasida Ria menjadi lebih ciamik.

"Kita punya 17 folder, di satu foldernya masih ada 5-8 folder lagi. Nah, itu 1 folder ada 30-50 foto. Setelah 3 jam diam merenung di depan komputer, akhirnya kita menemukan konsep kolasenya menggunakan scan scrap. Jadi sepanjang kolase itu background paling belakang cover tape semua. Sementara kolasenya orang-orang itu dari foto," tutur Wisnu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com