"Panwaslu meminta untuk menghentikan proses dan mengecek semua surat suara untuk presiden lalu ditemukan lagi satu jadi total ada delapan surat suara yang sudah tercoblos," ungkap dia.
Dia mengatakan, proses pencoblosan sempet berhenti satu jam karena harus menghitung semua surat suara. Petugas mengeluarkan semua surat suara presiden untuk pengecekan kondisi.
"Langkah kami malaporkan ke Panwaslu, desa dan langsung mengirim tim untuk menghentikan kegiatan pencoblosan," terangnya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jabar, Zacky Muhammad Zam-zam membenarkan perihal peristiwa itu.
"Yang di Kabupaten Bogor sudah ada laporan cepat dari pengawas Pemilu kami, memang betul ada surat suara yang sudah tercoblos," ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (14/2/2024).
Dia menerangkan, kejadian ini awalnya diketahui oleh dua orang pemilih yang akan menyalurkan hak pilihnya di bilik suara. Pemilih itu kaget, saat mengetahui surat suara Pilpres miliknya sudah tercoblos.
Baca juga: Ada Surat Suara Sudah Tercoblos, Pemungutan di TPS Lampung Dihentikan
"Pas masuk bilik ternyata dibuka sudah tercoblos, ada dua pemilih. Kemudian ditukarkan ke KPPS, dan ternyata masih juga tercoblos," ucap Zacky.
Setelah dilakukan pengecekan seluruh surat suara, ditemukan sebanyak delapan lembar yang sudah tercoblos. Surat suara tersebut kemudian masuk dalam kategori rusak
"KPPS, saksi dan pengawas TPS menyepakati untuk menghitung ulang dan cek ulang surat suara, semua dibeberkan. Temuan di TPS tersebut ada delapan surat suara yang sudah tercoblos, yang lain tidak ada," tambah Zacky.
"Sementara informasi Bawaslu Kabupaten Bogor, di TPS itu KPPS, saksi menyepakati bahwa itu masuk ke surat suara yang rusak," ujarnya.
Baca juga: Belasan Amplop Berserakan di Depan TPS Serang Banten, Diselidiki Bawaslu
Dia menambahkan, saat ini petugas Bawaslu Kabupaten Bogor sudah diterjunkan untuk menyelidiki temuan tersebut.
"Kami sudah menerjunkan pengawas Pemilu, kami terutama Bawaslu Kabupaten Bogor untuk melakukan penelusuran, dimana letak (kesalahan) apa saat proses pengepakan atau sortir lipat itu harus ditelusuri," sebut Zacky.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.