Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral ODGJ Dianiaya, 6 Pelaku Ternyata Pelajar SMP

Kompas.com - 16/05/2024, 12:19 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PALI, KOMPAS.com - Potongan video seorang pemuda inisial OD (24) yang mengalami gangguan jiwa dianiaya dan dirundung 6 remaja viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @prabumulihngehits.

Dalam rekaman video yang diunggah, terlihat korban OD yang mengenakan pakaian kuning semula dibonceng remaja tersebut dengan menggunakan sepeda motor. Ia kemudian dibawa ke kawasan jembatan dan dipukuli remaja tersebut.

OD pun terdengar menjerit kesakitan dan meminta ampun. Namun, para remaja ini tetap memukulinya tanpa ampun. Tindakan para remaja ini pun dikecam warganet dan meminta pelaku segera ditangkap untuk diproses hukum.

Baca juga: Tidak Dibelikan Motor, Pria Diduga ODGJ Bunuh Ibu Kandung di Sukabumi

Belakangan diketahui, aksi tersebut berlangsung di jembatan kawasan jalan Desa Tanah Abang Utara, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres PALI, Iptu Dayen mengatakan, keenam remaja tersebut kini telah diamankan untuk menjalani pemeriksaan terkait aksi yang mereka lakukan.

Mereka diamankan pada Selasa (14/5/2024) di kediaman masing-masing. Keenam pelaku adalah A, I, M, R, D, dan N. Mereka berusia sekitar 13 hingga 14 tahun.

Baca juga: ODGJ, Pembunuh Ibu Kandung di Sukabumi Sempat Minta Dibunuh Juga

"Mereka semula diamankan oleh Polsek Tanah Abang setelah video itu viral, kemudian dilimpahkan ke polres karena semuanya anak di bawah umur," kata Dayen, Kamis (16/5/2024).

Dari hasil pemeriksaan, keenam pelaku mengenal korban. Penganiayaan itu dilakukan mereka pada Sabtu (11/5/2024) lalu pada pukul 22.00 WIB. Bahkan, mereka merekam video penganiayaan tersebut hingga akhirnya tersebar di media sosial.

"Korban merupakan ODGJ, ketika kejadian dia sedang berjalan kaki kemudian dibonceng oleh pelaku ini menggunakan sepeda motor. Di tengah jalan korban memberontak sehingga diturunkan di jalan dan dianiaya," ujar Dayen.

Motif penganiayaan yang dilakukan enam remaja tersebut sebatas iseng. Meski demikian, polisi masih akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) setempat terkait hukum yang akan diterapkan.

"Penganiayaan itu membuat korban mengalami luka memar akibat dipukul, pengakuan mereka hanya iseng. Karena pelaku ini semuanya masih di bawah umur, kami akan koordinasi dulu dengan pihak terkait," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Pedagang Kambing Lokal Lampung Ogah Beli Hewan Kurban Luar Provinsi meski Harga Miring

Cerita Pedagang Kambing Lokal Lampung Ogah Beli Hewan Kurban Luar Provinsi meski Harga Miring

Regional
Ramai soal Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul, Ternyata Belum Mengajukan Izin

Ramai soal Beach Club Raffi Ahmad di Gunungkidul, Ternyata Belum Mengajukan Izin

Regional
Lestarikan Budaya Lokal lewat Pendidikan, Walkot Pematangsiantar Diapresiasi Budayawan Simalungun

Lestarikan Budaya Lokal lewat Pendidikan, Walkot Pematangsiantar Diapresiasi Budayawan Simalungun

Regional
Pecah Ban, Pikap Angkut 20 Orang di Mataram Terguling, 8 Luka-luka

Pecah Ban, Pikap Angkut 20 Orang di Mataram Terguling, 8 Luka-luka

Regional
Jaga Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Dorong Pemanfaatan Lahan Tidur untuk “Urban Farming”

Jaga Ketahanan Pangan, Pemkot Semarang Dorong Pemanfaatan Lahan Tidur untuk “Urban Farming”

Regional
Melihat Lebih Dekat Layanan Unggulan RSUD Kota Tangerang

Melihat Lebih Dekat Layanan Unggulan RSUD Kota Tangerang

Regional
Kemensos Bantu Operasi Mata 320 Warga Kalsel, Risma: Katarak di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Kemensos Bantu Operasi Mata 320 Warga Kalsel, Risma: Katarak di Indonesia Tertinggi di Asia Tenggara

Regional
Kitab Berhuruf Jawa Kuno Berusia 100 Tahun Direstorasi, tapi Belum Bisa Diterjemahkan

Kitab Berhuruf Jawa Kuno Berusia 100 Tahun Direstorasi, tapi Belum Bisa Diterjemahkan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Polisi Bongkar Penjualan Beras Premium Oplosan yang Dilakukan Agen Beras Bulog di Tarakan Kaltara

Polisi Bongkar Penjualan Beras Premium Oplosan yang Dilakukan Agen Beras Bulog di Tarakan Kaltara

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Kronologi Kebakaran SPBU di Cilegon, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kronologi Kebakaran SPBU di Cilegon, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 12 Juni 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
18 Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas WC, Kepsek: Sudah Lapor ke Diknas, tetapi...

18 Siswa SD di Kampar Belajar di Ruang Bekas WC, Kepsek: Sudah Lapor ke Diknas, tetapi...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com