Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rumah Siswa SMK Pembunuh Satu Keluarga di PPU Dirobohkan...

Kompas.com - 11/02/2024, 15:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KALIMANTAN TIMUR, KOMPAS.com- Pembunuhan sekeluarga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, meninggalkan duka mendalam bagi warga di sekitar rumah korban dan tersangka.

Rumah JND, siswa SMK yang menjadi tersangka pembunuhan sadis lima orang sekeluarga itu dirobohkan karena warga ingin menghilangkan trauma.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Polisi Gelar Rekonstruksi

Mengutip Tribun Kaltim, proses perobohan rumah di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, PPU tersebut dilakukan pada Sabtu (10/2/2024).

Pembongkaran ini dilakukan menggunakan satu unit ekskavator. Ada tiga bangunan yang dirobohkan, yaitu dua rumah dan satu bengkel milik keluarga JND.

Pembongkaran hanya menyisakan puing-puing seperti batu bata, kayu, dan atap seng. Bagian belakang rumah masih menyisakan kebun pohon pisang.

Baca juga: Siswa SMK Bunuh Pemilik Warung di Pandeglang, Ambil Uang Korban untuk Bayar Utang Rp 300.000

Mencegah aksi anarkis

Ketua RT 18, Agus Salim, mengatakan pembongkaran tersebut dilakukan untuk mencegah aksi anarkis dari pihak yang marah dengan aksi sadis JND karena telah membunuh satu keluarga.

Namun perobohan ini utamanya adalah untuk menghilangkan trauma dari keluarga korban, keluarga pelaku, maupun warga sekitar.

“Pembongkaran dilakukan oleh warga dibantu satu unit ekskavator dari pemerintahan dan juga disaksikan oleh aparat kepolisian dan pemerintahan,” kata Agus, seperti dikutip dari Tribun Kaltim, Sabtu (10/2/2024).

Baca juga: Kasus Pembunuhan 5 Orang di Penajam Paser Utara oleh Siswa SMK, Pelaku Juga Perkosa 2 Korbannya

Adapun pembongkaran ini disebut sudah disetujui oleh keluarga tersangka. Aparat desa, kepolisian dan TNI pun ikut memantau pelaksanaan kegiatan.

“Dengan adanya pembongkaran ini, warga lega. Trauma warga setempat dan Kecamatan Babulu pada umumnya, tidak teringat terus dengan peristiwa ini,” kata dia.

Baca juga: Usai Bunuh 5 Orang, Siswa SMK di Penajam Paser Utara Buat Keterangan Palsu, Ganti Baju dan Ajak Kakak Lapor RT

Rumah korban juga akan dirobohkan

Tak hanya rumah keluarga JND, rumah keluarga korban juga akan dibongkar.

Rumah keluarga korban tersebut berada bersebelahan dengan rumah JND.

Saat ini rumah keluarga korban masih dipasangi garis polisi dan akan dibongkar setelah 100 hari.

“Kalau rumah korban, sudah ada musyawarah dengan keluarganya, nanti dilakukan pembongkaran setelah 100 harinya,” kata Agus.

Baca juga: Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di Penajam Paser Utara yang Tewaskan 5 Orang, Pelaku Siswa SMK

Bunuh satu keluarga

Sebelumnya, seorang siswa SMK berinisial JND diduga membunuh lima orang sekeluarga, yakni Waluyo (35) sang ayah, SW (34) ibu, RJS (15) anak perempuan pertama, VDS (11) anak kedua laki-laki, ZAA (3) anak ketiga laki-laki.

Pada Selasa (6/2/2024) malam itu, JND tak hanya membunuh, tetapi juga diduga memperkosa SW dan RJS karena kedua jasad korban ditemukan tanpa pakaian.

Kapolres PPU, AKBP Supriyanto membenarkan adanya tindak pemerkosaan tersebut.

“Dari keterangan pelaku, setelah melakukan pembunuhan, ia melakukan pemerkosaan terhadap ibu dan anak yang dewasa setelah itu ditinggalkan,” kata AKBP Supriyanto, Selasa (6/2/2024).

Sakit hati

Kapolres mengatakan motif pembunuhan berdasarkan penyelidikan awal adalah karena sakit hati atau dendam.

Sebelumnya sempat ada konflik sepele antara keluarga tersangka dan korban, yaitu masalah ayam dan korban belum mengembalikan helm yang telah dipinjam selama tiga hari.

“Sementara ini, dendam karena percekcokan antartetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” kata dia.

Sedangkan dari pihak keluarga bercerita bahwa korban RJS pernah menjalin hubungan asmara dengan pelaku, tetapi hubungan itu tak direstui orangtua RJS karena RJS sudah memiliki pasangan lain.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Polisi Gelar Rekonstruksi

Kronologi

Peristiwa malam itu berawal saat JND minum minuman keras bersama teman-temannya tak jauh dari rumah korban, Selasa (6/2/2024) dini hari.

Tersangka sempat pulang ke rumahnya untuk mengambil parang tanpa gagang sepanjang 60 sentimeter. Ia lalu menuju rumah korban, untuk membunuh para korban.

“Luka korban rata-rata di kepala,” ujar Supriyanto.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Siswa SMK Bunuh Satu Keluarga di Penajam Paser Utara, Polisi Gelar Rekonstruksi

Setelah membunuh, pelaku juga mengambil tiga ponsel para korban dan uang tunai Rp 300.000, kemudian pulang ke rumah untuk berganti baju.

JND kemudian mengajak kakaknya melapor ke RT dan beralibi bahwa ia melihat ada tiga hingga sepuluh orang yang melakukan aksi pembunuhan tersebut.

“Selesai melakukan pembunuhan, tersangka mengajak kakaknya ke pak RT untuk melapor terkait adanya kasus pembunuhan ini, ia beralibi kalau pelakunya bukan dia,” jelas dia.

JND awalnya dimintai keterangan polisi sebagai saksi, namun keterangannya tidak masuk akal dan justru bukti-bukti mengarah pada JND.

JND pun ditetapkan sebagai tersangka tunggal dalam pembunuhan tersebut. Usia tersangka masih di bawah umur dan statusnya adalah pelajar di salah satu SMK di Babulu.

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Hilangkan Trauma dan Cegah Aksi Anarkis, Rumah Pembunuh Satu Keluarga di Babulu PPU Dirobohkan, 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Warisan Budaya Sriwijaya Berjaya: Dekranasda Sumsel Juara Umum Dekranas 2024

Regional
Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Pj Gubernur Al Muktabar Terima Aspirasi Sejumlah Tokoh Banten

Regional
Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Ribuan Mahasiswa dan Warga Doa Bersama untuk Korban Banjir Lahar di Sumbar

Regional
Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Hari Kebangkitan Nasional, Ketum PP Muhammadiyah Berharap Pemimpin Baru Wujudkan Kedaulatan Indonesia

Regional
Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Cerita Satu Keluarga Selamat dari Banjir Lahar Dingin Usai Panjat Loteng

Regional
Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Menganyam Rotan, Menganyam Hidup...

Regional
Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Pasangan Petahana Sutarmidji-Norsan Maju Pilkada Kalbar

Regional
Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Komandan KKB Dokoge Paniai Ditangkap

Regional
Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-'bully' Pencitraan

Bantu Korban Banjir Lahar di Sumbar, Bupati Solok Kerap Di-"bully" Pencitraan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Pengantin Perempuan di Halmahera Selatan Ternyata Laki-laki, Diketahui Usai Dicek Bidan dan Aparat Desa

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com