Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Bandang Terjang Sumbawa, 4 Rumah Hanyut dan 1.489 Terendam

Kompas.com - 09/02/2024, 20:05 WIB
Susi Gustiana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMBAWA, KOMPAS.com - Banjir bandang akibat luapan Daerah Aliran Sungai (DAS) Sumbawa di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (9/2/2024), menyebabkan empat rumah hanyut dan 1.489 rumah lainnya terendam dengan ketinggian maksimal 2 meter.

Banjir itu terjadi sekitar pukul 15.30 Wita setelah hujan deras mengguyur wilayah itu.

Ribuan rumah yang terendam tersebar di enam kelurahan, yakni Kelurahan Samapuin, Kelurahan Pekat, Kelurahan Brang Bara, Kelurahan Bugis, Kelurahan Brang Biji, dan Kelurahan Lempeh.

Syahdan (40), warga Kelurahan Bugis, Kecamatan Sumbawa, turut terbawa arus banjir bersama rumahnya. Beruntung, Syahdan bisa berenang dan bisa menyelamatkan diri.

“Benar, saya tadi mau ambil KTP makanya masuk rumah. Tapi banjir makin besar dan saya naik ke atap dan terbawa arus sampai Brang Biji bisa selamatkan diri,” kata Syahdan.

Baca juga: Jelang Hari Pencoblosan, Penyaluran Bantuan Pangan Beras di Sumbawa Dihentikan Sementara

Widodo (48), warga Kelurahan Brang Biji, mengatakan, aliran sungai meluap hingga permukiman.

“Banjir tadi naik di rumah kami sampai selutut orang dewasa, semua barang tidak ada yang sempat diselamatkan kena air semua. Beras saya juga basah,” kata Widodo.

Baca juga: Kedapatan Transaksi Sabu di Dalam Rumah, IRT di Sumbawa Dibekuk Polisi

“Banjir kali ini cukup parah, terakhir banjir besar terjadi pada Februari 2017 lalu,” tambahnya.

Ia menjelaskan, hujan turun dari siang dan aliran sungai meluap mulai pukul 15.00 Wita.

Ia mengatakan, banjir bandang terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi melanda daerah hulu sungai.

Sanima (42), warga Kelurahan Bugis mengatakan, banjir bandang meluap ke rumahnya hingga setinggi 2 meter.

“Semua barang kami basah, tidak ada yang bisa diselamatkan,” kata Sanima.

Ia berharap, pemerintah memberikan bantuan kepada warga yang terdampak.

6.278 jiwa terdampak

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa, Muhammad Nurhidayat mengatakan, terdapat 1.489 rumah yang terendam banjir dan 6.278 jiwa terdampak.

“Benar, banjir bandang menggenangi 1.489 rumah dan 6.278 jiwa terdampak. Empat rumah hanyut terbawa banjir,” kata Nurhidayat saat ditemui, Jumat.

Ia mengimbau kepada warga yang berada di sekitar bantaran sungai agar waspada akibat curah hujan yang cukup tinggi.

“Puncak musim hujan diperkirakan pada Februari 2024 ini, apalagi menjelang hari pencoblosan intensitasnya tinggi. Jadi diharapkan kepada warga agar lebih waspada terhadap potensi banjir bandang yang dapat menggenangi wilayah rawan banjir seperti bantaran sungai,” katanya.

Disamping itu, dampak banjir bandang juga dirasakan dengan banyaknya sampah kiriman yang berasal dari kebun dan ladang warga di wilayah pegunungan atau daerah hulu sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com