Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Susi Air Minta Obat-obatan, Kapolda Papua: Demi Kemanusiaan, Pasti Diperhatikan

Kompas.com - 09/02/2024, 15:35 WIB
Dhias Suwandi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Mathius D Fakhiri menanggapi permintaan obat-obatan oleh pilot Susi Air, Philip Mark Merthens.

Melalui rekaman video, Philip yang sedang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, meminta untuk diberi obat-obatan sebagai antisipasi apabila penyakit asmanya kambuh.

"Jadi tentunya karena kemanusiaan kan pasti akan diperhatikan, diberikan ruang oleh aparat keamanan TNI-Polri," ujar Fakhiri di Jayapura, Jumat (9/2/2024).

Baca juga: Satgas Cartenz Ungkap 2 Sosok yang Bersama Pilot Susi Air dalam Foto, Ada Adik Egianus Kogoya

Fakhiri memastikan bahwa aparat keamanan tidak akan mempersulit apabila ada yang mau mengantar obat-obatan untuk pilot asal Selandia Baru tersebut.

"Siapa yang mau ke dalam, ya kita kasih, silakan mau ke dalam, kan tidak jadi susah toh," kata dia.

Baca juga: Beredar Video Pilot Susi Air Sampaikan Pesan Meminta Obat

Ia yakin bahwa selama ini ada pihak-pihak yang sudah beberapa kali keluar masuk ke lokasi penyanderaan pilot.

Menurut dia, hal itu dapat dibuktikan dengan sudah empat kali dokumentasi pilot tersebar ke publik.

"Ya kan buktinya kalian bisa dapat video, berarti ada yang keluar. Kalau bawa keluar kan pasti sudah ada orang yang di luar," tutur Fakhiri.

Dari video tersebut, Fakhiri menilai pilot dalam kondisi sehat meski tampak lebih kurus.

"Ya mungkin jalan terus ya kan dari Paro ke Yuguru balik lagi. Naik lagi mungkin ke bawah sedikit dekat-dekat ke Lanny Jaya sana ke kampung mamanya Egianus," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Menyoal Perubahan Status Kewarganegaraan Marliah yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia

Regional
Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Susul Sekda Kota Semarang, Ade Bhakti Dijadwalkan Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PDI-P

Regional
Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Pemuda di Sleman Lecehkan Mahasiswi, Awalnya Diajak Ngabuburit

Regional
Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Kecelakaan Beruntun di Depan KIW Semarang, Satu Pengendara Tewas

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Keterlibatan Anak Bupati Solok Selatan Diselidiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com