"Unissula akan menyampaikan petisi bau busuk nepotisme di Pemilu 2024," ujar Gunarto.
Seorang siswa SMK tega membunuh satu keluarga terdiri dari ayah, ibu dan tiga anaknya secara sadis di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Kasus pembunuhan ini berawal dari hubungan asmara pelaku berinisial J (17) dengan korban anak perempuan berinisial R (15) yang tidak direstui orangtua korban.
Aksi sadis ini terjadi tepatnya di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten PPU, Kaltim, Selasa (6/2/2024).
J menghabisi nyawa 5 anggota keluarga bernama Waluyo (35) ayah atau kepala keluarga, SW (34) ibu, RJS (15) anak perempuan pertama, VDS (11) anak kedua dan ZAA (3) anak ketiga.
Dari pengakuan tersangka, setelah membunuh 5 korban. J juga sempat memperkosa mantan pacarnya atau korban R yang sudah meninggal dunia.
Tidak hanya itu, pelaku juga memperkosa SW, ibu dari mantan kekasihnya tersebut.
Dalam wawancara J dengan polisi, dia mengungkap hal tak senonoh itu dilakukannya secara gantian.
"Saat kamu melakukan persetubuhan itu, langsung?' tanya seorang perempuan lagi.
"Iya," kata J.
Baca juga: Baca Pledoi, AKP Andri Gustami Kambing Hitamkan Kapolda Lampung
Kapolda Lampung Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika menyebut eks Kasat Narkoba AKP Andri Gustami sebagai musuh dalam selimut.
Hal tersebut menanggapi pernyataan Andri Gustami seakan "mengambinghitamkan" Kapolda Lampung atas keterlibatannya dalam jaringan narkoba Fredy Pratama.
Pada nota pembelaan yang dibacakan di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Karang, Rabu (7/2/2024), Andri mengeklaim bahwa pesan Kapolda Lampung membuat dirinya termotivasi untuk terlibat dalam jaringan Fredy Pratama itu.
Pesan itu berbunyi "jangan terlena dengan kuantitas yang kamu tangkap, kembangkan ke depannya kualitas."
Andri mengeklaim, komunikasi itu dilakukan melalui WhatsApp pada April 2023 lalu.
Baca juga: Bus Masuk Jurang di Jalur Puncak, Sopir dan Kernet Terluka
Bus tanpa penumpang terguling ke dasar jutang sedalam 20 meter saat melintas di jalur Puncak, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/1/2024).
Informasi dari pihak kepolisian, sebelum kecelakaan, bus pariwisata yang melaju dari arah Bogor menuju Cianjur itu kehilangan kendali dan sempat menabrak pembatas jalan.
"Sewaktu menempuh jalan menurun menikung, kendaraan hilang kendali, out ke kanan kemudian menabrak besi pembatas hingga masuk ke jurang. Posisi bus terbalik," kata Kepala Unit Gakkum Polres Cianjur, Inspektur Satu Hadi Kurniawan, kepada wartawan, Kamis.
Namun, jajarannya belum bisa memastikan penyebab kendaraan dengan nomor polisi D 7572 AM itu hilang kendali hingga mengalami kecelakaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.