KOMPAS.com - Sebanyak 16 pendaki (sebelumnya disebut 13) Gunung Gede Pangrango, Bogor, Jawa Barat, dilaporkan tersesat saat sedang berziarah di wilayah tersebut.
Mereka lupa arah jalan pulang sejak Minggu (28/1/2024) dini hari hingga akhirnya berhasil dievakuasi oleh tim SAR pada Senin (29/1/2024) siang.
Belakangan diketahui bahwa 16 pendaki tersebut adalah anggota Paguyuban Sir Buni Kasih yang sedang melakukan perjalanan ziarah.
Paguyuban tersebut diketahui sering mengunjungi berbagai macam sumber air atau curug terutama yang berada di Gunung Pangrango.
Baca juga: 16 Peziarah Tersesat di Gunung Gede Pangrango, Lupa Jalan Pulang
Hal itu diungkapkan oleh Wiratama atau ketua dari Paguyuban Sir Buni Kasih, Dedi Saefullah.
"Kalau saya sering, kalau yang lain ada yang baru, ada yang pernah. Dan memang disini kordinasi dengan polhut," kata Dedi usai dievakuasi tim SAR Gabungan, Senin (29/1/2024).
Mereka melakukan pendakian melalui jalur ilegal yakni Kulah Dua, Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor dan berangkat pada Sabtu (27/1/2024).
Pada Minggu (28/1/2024) sekitar pukul 03.00 WIB, salah satu pendaki yang bernama Ade Bagya mengirim kabar ke anaknya dan memberi tahu bahwa dirinya tersesat di Gunung Pangrango.
"Terus pukul 16.30 WIB ngabarin nyasar, habis itu nggak ada kabar lagi," kata sang anak, Bintang pada Senin (29/1/2024).
Baca juga: Sempat Tersesat, 13 Peziarah di Gunung Gede Pangrango Dievakuasi
Saat itu, ayahnya juga mengabarkan kalau rombongan pendakit terpecah menjadi dua kelompok. Sang anak pun kemudian melaporkan hal tersebut ke Damkar Ciawi, Bogor.
Tim kemudian melakukan pencarian via jalur Cibedug, Salabintana dan Cibodas. Para pendaki itu kemudian ditemukan di Blok Pasir Pogor, Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Saat ditemukan, para pendaki dalam kondisi kelelahan dan dua di antaranya dalam kondisi terkilir.
Selain itu ada anak berusia 12 tahun yang ikut dalam rombongan.
Wiratama atau ketua dari Paguyuban Sir Buni Kasih, Dedi Saefullah menjelaskan alasan ada anak yang tergabung dalam kegiatan tersebut.
"Jadi bukan ziarah ya, jadi lebih ke tadabur alam, saya berangkat 16 orang awalnya 13 orang, tapi ada anaknya dari rombongan nangis pengen ikut, ikut sama bapaknya," kata salah satu orang yang tersesat di Gunung Pangrango, Dedi Saefullah, Senin (29/1/2024).
Baca juga: Gunung Gede Pangrango Berpotensi Keluarkan Gas Beracun, Pendaki Diminta Jauhi Kawah