Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Kebocoran Gas Klorin di Karawang yang Terjadi Belasan Kali, Anak-anak Mengeluh Dadanya Sakit

Kompas.com - 25/01/2024, 15:45 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kebocoran gas klorin dari pabrik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills - milik Grup Sinar Mas - di Karawang, Jawa Barat, telah terjadi lima kali berdasarkan catatan pemerintah daerah.

Namun, warga yang telah berulang kali keracunan mengatakan ini sudah belasan kali sehingga berharap pabrik ditutup. Pegiat lingkungan pun menuntut investigasi menyeluruh dan sanksi bagi perusahaan bila terbukti bersalah.

Sabtu (20/01), sekitar jam tujuh malam, Suryani melihat apa yang disebutnya "kabut putih" telah menyelimuti wilayah sekitar rumahnya di Dusun Cigempol di Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang. Tercium pula bau menyengat seperti aroma cairan pemutih baju.

Baca juga: Soal Kebocoran Gas Klorin, Bupati Karawang Tunggu Hasil Uji Puslabfor

Ia tahu apa yang terjadi: ada kebocoran gas lagi. Ia segera berniat pergi, tapi terlambat.

"Mama, ininya sakit," kata Kaira, anaknya yang berusia tiga tahun, sambil menunjuk dada.

Suryani pun mulai merasakan dampaknya. Tenggorokannya perih, perutnya mual, napasnya sesak, dan kepalanya pusing.

"Saya juga kemarin sempat mau drop, cuma saya ngelihat anak, jadi dikuat-kuatin aja gitu. Takut kenapa-kenapa juga kan," kata Suryani, Selasa (23/01), sambil menemani Kaira dirawat di Rumah Sakit Rosela Karawang.

Wanita berusia 31 itu telah berulang kali terpapar gas klorin yang bocor dari pabrik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills. Bahkan, beberapa tahun silam, ia pernah keracunan gas ketika sedang hamil empat bulan hingga menyebabkan posisi bayinya sungsang.

"Kata dokter kandungannya, itu karena kaget [bayinya]," ujar Suryani kepada wartawan di Karawang, Muhammad Azzam, yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Baca juga: Mengintip Kasus Kebocoran Gas PT Pindo Deli di Karawang yang Terus Berulang...

Bupati Karawang Aep Syaepuloh mengatakan kebocoran gas telah terjadi lima kali. Namun menurut Ahmad Badena, suami Suryani, ini setidaknya sudah 11 kali.

"Sebenarnya sebulan sekali juga ada saja," kata Ahmad. "Cuma ya kecium menyengat aja, enggak sampai parah."

Menurut Camat Ciampel, Agus Sugiono, ada setidaknya 133 korban keracunan gas klorin di Karawang, dan 12 di antaranya masih dirawat hingga Senin siang (22/01).

PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills menyatakan siap bertanggung jawab, termasuk memastikan seluruh warga yang terdampak mendapatkan penanganan medis.

Namun, bagi Ahmad dan Suryani, itu saja tidak cukup.

"Penginnya [pabrik] ditutup, biar enggak kejadian kayak gini lagi," kata Suryani. "Kan sudah berapa kali ya. Kena lagi, kena lagi."

Baca juga: Keracunan Massal di Karawang, Warga Sempat Lihat Asap Putih Berbau Menyengat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Regional
Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Regional
Soal 'Study Tour', ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Soal "Study Tour", ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Regional
Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Regional
Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com