Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMP di Bengkulu Ditikam Kakak Kelas Saat Jajan di Kantin

Kompas.com - 25/01/2024, 07:44 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswa SMP Negeri di Kota Bengkulu mengalami luka bagian perut usai ditikam kakak kelasnya, Rabu (24/1/2024).

Kronologi

Kejadian ini bermula saat jam istirahat sekolah, pukul 09.40 WIB, korban siswa kelas 2 sedang membeli jajanan di kantin sekolah.

Kemudian kakak tingkat korban datang, pelaku penusukan yang merupakan siswa kelas IX yang diperkirakan masih berusia 14 tahun.

Lalu saat antre membeli makanan, diduga karena ramai, terjadilah aksi berdesak-desakan antara korban dan pelaku.

Baca juga: Orangtua Siswa yang Katapel Guru di Bengkulu hingga Buta Divonis 13 Tahun Penjara

Akibat berdesak-desakan tersebut, kemudian pelaku didorong oleh korban, hingga membuat pelaku terjatuh.

Setelah itu pelaku langsung berdiri dan reflek mengambil gunting yang ada di meja kantin, lalu menusukkan gunting tersebut ke arah perut korban.

Usai kejadian tersebut, korban mengalami sakit pada bagian perutnya, dan ternyata mengalami luka pada bagian perutnya.

"Jadi tadi kurang lebih seperti itu kejadiannya, akan tetapi untuk penyebab pastinya masih kurang tau juga," ungkap Ibnu, salah satu penjaga kantin yang menjadi saki mata, Rabu (24/1/2024).

Korban yang mengalami luka tidak langsung ke rumah sakit, melainkan mengadukan kejadian tersebut ke ruang Tata Usaha (TU) sekolah.

Korban mengatakan jika perutnya sakit sembari memegangi perutnya yang dalam keadaan berdarah.

"Saya tahu setelah tadi korban datang ke ruangan saya, dan bilang kalau perutnya berdarah. Lalu langsung saya suruh untuk diantar ke rumah sakit," ujar Lasmiadi Kepala TU SMP tempat korban sekolah.

Saat dibawa ke rumah sakit, korban dikabarkan hanya mendapat luka yang tidak terlalu dalam, karena korban menggunakan pakaian 2 lapis, sehingga cukup tebal untuk menahan gunting yang ditusukkan pasa korban.

Bahkan saat ini berdasarkan informasi dari pihak rumah sakit, korban sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga di rumah.

Selesaikan secara kekeluargaan

Baca juga: 1.000 Surat Suara Bengkulu Nyasar ke Sumsel

Atas kejadian ini, Lasmiadi mengatakan bahwa pihak sekolah berencana untuk menyelesaikan permasalahan tersebut di sekolah saja.

Mengingat antara korban dan pelaku semuanya masih berstatus sebagai pelajar dan juga anak di bawah umur.

Pihaknya juga berencana untuk mempertemukan orang tua korban dan pelaku, agar kasus ini tidak sampai dibawa ke ranah hukum.

"Rencananya mau diselesaikan di sekolah itu jangan keluar, nanti akan kita gali informasinya, karena kita tidak bisa hanya mengambil keterangan dari satu sisi saja," kata Lasmiadi.

Terpisah Kapolsek Teluk Segara Kota Bengkulu Kompol Irzal membenarkan adanya kejadian tersebut dan anggotanya sebelumnya sudah turun ke lokasi.

Namun dirinya mengatakan atas kasus penusukan tersebut, pihak korban belum ada memberi laporan resmi kepada pihak kepolisian.

"Korban juga belum ada membuat laporan ke kita, jadi kita masih akan dalami," ujar Irzal.

Artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Kronologi Siswa SMP di Bengkulu Ditikam Kakak Kelas hingga Harus Dilarikan ke Rumah Sakit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Rem Blong, Truk Molen Tabrak Mobil dan Rumah di Ungaran

Regional
Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Pernah Bunuh Pencuri Kambing dan Dipenjara, Muhyani Kembali Kecurian

Regional
431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

431 Calon Haji Kota Tangerang Berangkat ke Tanah Suci, Pj Walkot: Utamakan Ibadah dan Jalani Sepenuh Hati

Regional
Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com