Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Manang, Belajar Calistung demi Pantaskan Diri Jadi Kades

Kompas.com - 18/01/2024, 20:52 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com - Proses pergantian antarwaktu (PAW) Kepala Desa (Kades) Balatikon, Kecamatan Sembakung Atulai, Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) menuai polemik. Pasalnya, calon kades tidak lancar membaca, menulis dan berhitung (calistung).

Manang ditunjuk sebagai calon Kades Balatikon menggantikan Kades sebelumnya, Sakeus Yeremias yang mengundurkan diri karena maju sebagai caleg.

PAW yang seharusnya dilakukan pada pertengahan 2023 tersebut, akhirnya diundur dengan pertimbangan agar ada pilihan calon kades lain atau supaya Manang belajar Calistung.

Baca juga: Kisah Raja Jayanegara Dibunuh Tabib yang Mengobati Bisulnya

"Ini tentang ketokohan dan keputusan adat di Balatikon. Kita harus membuat kebijakan tertentu terhadap kasus Pilkades di Desa Balatikon," ujar Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Nunukan, Muhammad Ramli, Kamis (18/1/2024).

Ramli menuturkan, Manang memiliki ijazah paket B dan bisa dijamin keasliannya.

Hanya saja, kualitas pendidikan di perbatasan di zaman tersebut, menjadi alasan dibalik kurang lancarnya Manang dalam membaca, menulis dan berhitung.

‘’Dan satu satunya sarjana di Desa Balatikon, hanya Kades lama itu, Pak Sakeus Yeremias,’’imbuhnya.

Sejak pengangkatannya sebagai Kades Balatikon ditunda, Manang belajar secara intensif dengan bimbingan pendeta di sana.

Saat ini, kata Ramli, kemampuan Calistung Manang sudah ada kemajuan dibandingkan sebelumnya.

‘’Kita tidak bisa memaksakan atau saklek aturan bahwa Kades yang terpilih harus memenuhi kriteria tertentu. Pak Manang ini selain ditokohkan, memang masyarakat Desa Balatikon menghendaki beliau,’’imbuhnya.

Di wilayah pelosok, dengan kepercayaan adat yang tinggi, legalitas ijazah bukan menjadi tolok ukur seseorang dihormati.

Di Desa Balatikon yang merupakan desa paling ujung di Kecataman Tulin Onsoi dan berbatasan dengan Malaysia ini misalnya, Manang dianggap sebagai orang berpengaruh. 

Bahkan Manang merupakan salah satu tetua adat yang harus dihormati.

Masyarakat dengan mayoritas suku Dayak Agabag ini, mempercayakan kemajuan desanya di tangan Manang. Hal ini dibuktikan dengan perolehan suara pada Pilkades yang digelar pada 12 Januari 2023 lalu.

Tercatat ada 143 pemilih di Desa Balatikon. Manang meraih 80 suara, dan rivalnya, Siuk Saharuddin, memperoleh 57 suara.

‘’Sebenarnya prosesnya cukup PAW dengan ditunjuk berdasar mufakat BPD. Tapi karena gejolak yang sempat mempertanyakan kemampuan Manang dalam Calistung, BPD menggelar voting yang hasilnya untuk dilaksanakan Pilkades. Dengan pertimbangan penduduk Desa Balatikon hanya seratusan lebih saja,’’jelas Ramli.

Baca juga: Kisah Warga Berbagi Rumah dengan 29 Pengungsi Lewotobi

Saat ini, DPMPD Nunukan masih menunggu laporan Camat Tulin Onsoi untuk registrasi dan pengangkatan, serta penetapan Manang sebagai Kades Balatikon.

DPMPD juga sudah mewanti wanti Camat agar melakukan pendampingan dan perhatian khusus terhadap Desa Balatikon. Hal ini mengingat status Manang yang kurang lancar Calistung.

Rusli kembali menegaskan, bahwa Pemda Nunukan tidak bisa menganulir ketokohan dan sosok yang dipilih masyarakat adat, dengan membenturkannya dengan regulasi aturan.

‘’Hasil kajian kami, Manang memenuhi syarat administrasi. Tinggal bagaimana Pemda menyikapi dan membijaki kasus ini dengan perlakuan khusus serta pengawasan dalam pelaksanaan pemerintahan desa nantinya. Tentu Sekdesnya juga harus mumpuni karena teknis anggaran akan berfokus pada dia nantinya,’’kata Ramli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com