Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Warga Berbagi Rumah dengan 29 Pengungsi Lewotobi

Kompas.com - 15/01/2024, 14:21 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Belasan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki tampak asyik bercerita di depan teras rumah Yohanes Kuda Iri (76) di Desa Boru Kedang, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (15/1/2024) pagi.

Beberapa di antaranya ialah anak-anak dan lansia. Ada yang duduk bersila, ada pula yang berdiri sembari menatap ke arah Gunung Lewotobi Laki-laki.

Baca juga: Gunung Lewotobi Keluarkan 3 Kali Awan Panas Guguran Selama 6 Jam, Jarak Luncur 1,5 Km

Sesekali mereka bersenda gurau sambil tertawa. Namun perasaan cemas masih menyelimuti hati mereka. Terlebih sepekan terakhir aktivitas vulkanik gunung itu mengalami peningkatan.

Yohanes bercerita, ada 29 pengungsi yang kini tinggal di rumahnya.

"Di rumah saya ini ada 29 orang yang mengungsi. Mereka dari Desa Klatanlo," ujar Yohanes kepada Kompas.com, Senin.

Baca juga: Senin Pagi, Gunung Lewotobi Alami 13 Kali Gempa Guguran

Desa Boru Kedang berjarak sekitar delapan kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Yohanes menuturkan, malam menjelang pergantian akhir tahun 2023, ia mendengar suara gemuruh disertai dentuman kuat. Warga kaget dan berteriak. Ada juga berlari ke kebun untuk menyelamatkan diri.

Namun malam itu Yohanes bersama lima anggota keluarganya memilih bertahan di rumah. Dia meminta agar mengenakan kain untuk menutup hidung dan mulut.

Meski hujan debu dan aroma belerang mulai terasa, Yohanes saat itu masih yakin desanya aman dari erupsi Lewotobi Laki-laki.

"Saya sudah alami berkali kali-kali gunung itu meletus. Waktu itu saya minta keluarga untuk tetap bertahan di dalam rumah," ucap dia.

Pengungsi berdatangan

Tidak lama kemudian sejumlah warga datang dengan mobil pikap. Mereka lalu mengetok pintu rumah Yohanes. Saat pintu dibuka, ternyata warga dari Desa Klatanlo, beberapa orang masih merupakan kerabat.

Wajah mereka pada panik dan takut. 20 menit berselang beberapa warga lain menyusul ke rumahnya.

"Malam itu ada 29 orang yang datang ke rumah. Beruntungnya saya ada rumah di sebelah, sehingga bisa tampung semuanya," ujar dia.

Baca juga: Senin Pagi, Gunung Lewotobi Alami 13 Kali Gempa Guguran

Malam itu, kenang Yohanes, mereka tidak tidur lantaran takut terjadi letusan besar.

Halaman:


Terkini Lainnya

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com