Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abon Ikan yang Menyebabkan 20 Siswa Lombok Timur Keracunan Dijual Rp 1.000

Kompas.com - 18/01/2024, 08:42 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Abon ikan tongkol yang diduga menjadi penyebab keracunan massal puluhan siswa SD Desa Ketapang Raya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), dijual dengan harga Rp 1.000 per bungkus.

Abon tersebut dibuat nenek Rumiwang (55) yang kemudian dijajakan oleh cucunya Adinda Putri yang turut menjadi korban keracunan.

"Abon dari ikan tongkol dijual seharga Rp 1.000 per bungkus yang dibuat oleh ibu Rumiwang seorang wiraswasta," kata Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nikolas Osman, Kamis (18/1/2024).

Baca juga: Puluhan Siswa SD di Lombok Timur Mual dan Pusing usai Makan Abon Ikan

Pihaknya telah mengambil sampel abon ikan tersebut untuk dilakukan uji laboratorium di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kota Mataram.

"Sisa dari abon ikan yang belum sempat terjual dan dikonsumsi telah diambil oleh PKM Keruak dan selanjutnya akan dilakukan uji laboratorium di Mataram," kata Nikolas.

Baca juga: Ajak Warga Pilih Istrinya di Grup WhatsApp, Kades di Lombok Barat Jadi Tersangka Tipilu

Hingga saat ini, delapan korban masih dirawat di Puskesmas Keruak. Sementara 12 korban lainnya yang sempat  dirawat di Rumah Sakit Patuh Karya sudah dipulangkan karena kondisinya membaik dan bisa dilakukan rawat jalan.

Sebelumnya diberitakan, 20 siswa mengalami keracunan makanan pada Rabu (17/1/2024) pagi sekitar pukul 9.00 Wita.

Dari kejadian tersebut, para siswa mengalami mual dengan mata memerah sehingga dilarikan ke pusat medis.

"Korban mengalami mata merah, kulit gatal dan sakit perut," kata Nikolas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com