Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Hadiah Rp 10 Juta yang Sempat Tak Diterima oleh Siswa SMK di Majene yang Menang Lomba

Kompas.com - 18/01/2024, 18:19 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Unggahan soal pemenang lomba Sayyang Patudduq saat Celebes Heritage Festival di stadion Prasamya Majene, Sulawesi Barat, belum mendapatkan hadiah, viral di media sosial.

Sayyang Pattudu adalah warisan budaya tak benda dari suku Mandar yakni mengarak anak-anak yang khatam Al quran keliling kampung dengan menunggang kuda.

Salah satu pemilik akun di Facebook menyebut adiknya yang mewakili sekolah di lomba tersebut tak kunjung mendapatkan hadiah Rp 10 juta dan hanya menerima simbolis tulisan Rp 10 juta.

"Tidak tau ka bagaimana sistem pembagiannya hadiah, apakah memang 100 persen masuk sekolah atau ada apresiasi untuk siswa yang dipilih untuk ikut lomba," kata pemilik akun, Nhurul Mutmainnah.

Baca juga: Terlibat Pemalsuan Dokumen Penjualan Mobil Mewah, 2 Polisi di Majene Jadi Tersangka

Dikonfirmasi, Kepala UPTD Taman Budaya dan Museum Sulawesi Barat Ika Lisrayani mengatakan sudah transfer hadiah ke bendahara sekolah SMKN 2 Majene.

"Sesuai arahan kepala sekolahnya" kata Ika kepada tribun-sulbar.com, Jumat malam.

Diberi Rp 350.000 per orang

Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin angkat suara terkait viralnya polemik hadiah Lomba Sayyang Pattudu pada event Celebes Heritage Festival di stadion Prasamya Majene.

Saat festival tersebut, SMKN 2 Majene menjadi juara satu pada event budaya tersebut.

Nurdin mengatakan hadiah lomba Sayyang Pattudu sebesar Rp 10 Juta dipotong pajak 5 persen.

"Sisa Rp 9,5 juta di pembina kesenian Iqdar," kata Nurdin kepada Tribun-Sulbar.com ditemui di ruangan kerjanya, Sabtu (13/1/2024).

Baca juga: 20 Hektar Lahan di Majene Terbakar, Asapnya Bikin Sesak Warga Sekitar

Nurdin membeberkan kebutuhan saat kegiatan lomba Sayyang Pattudu.

Mulai dari sewa kuda Rp 350.0000, sewa rebana Rp 150.000, make up untuk dua orang Rp 400.000, sewa baju parrawana Rp 50.000 untuk 10 orang dengan total 500.000.

Lalu sewa pembawa payung Rp 50.000, sewa pakkalindadaq Rp 50.000 dan sewa pawang kuda Rp 50 ribu.

Selain itu sekolah juga menyewa boko pessawe depan Rp 350.000, sewa totamma belakang Rp 150.000, konsumsi latihan Rp 300.000, konsumsi untuk hari H sebesar Rp 500.000, dan kaos tangan enam lembar Rp 100 ribu.

Sehingga kebutuhan perlengkapan menghabiskan total biaya Rp 3.150.000.

"Sisa Rp 6.350.000 dari hadiah," ucap dia.

Baca juga: Kader PDI-P Diduga Lolos Jadi Anggota Bawaslu di Majene

Untuk itu, 18 orang yang ikut dalam kegiatan tersebut masing-masing akan mendapatkan Rp 350.000. Sehingga total uang yang diserahkan kepada siswa adalah Rp Rp 6.300.000

"Sisa Rp 50.000 untuk pembeli minuman saat selesai upacara pemberian hadiah pada Senin 15 Januari 2024 nanti," katanya.

"Upacara nanti akan diberikan uang pembinaan Rp 350 ribu bersama piagam," kata sambung Nurdin.

Nurdin pun akan melakukan pemanggilan orangtua murid bersama siswa yang ikut dalam perlombaan untuk melakukan klarifikasi

Namun pemberian hadiah uang dan piagam penghargaan kepada siswa pemenang yang awalnya akan dilakukan saat upacara, dipindah di ruangan tertutup dengan menghadirkan orang tua.

Baca juga: Tak Punya Ruang Kelas, Siswa MTs di Majene Belajar di Tenda dan Mushala

Penyerahan hadiah juga dihadiri sekertaris komite Nurdin Karim, Wakil Kepala Sekolah Idham Sirunna, dan pembina kesenian Muhammad Iqdar.

Kepala SMKN 2 Majene Nurdin Sanuddin mengatakan penyerahan hadiah tersebut untuk mempererat silaturahmi antara orangtua siswa.

Selain itu pihak sekolah juga akan memberikan klarifikasi.

Hadiah yang diserahkan sekolah kepada siswa sebesar Rp 350.000 per orang, piagam dan kado sebagai bentuk apresiasi.

Nurdin pun menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang sempat viral. Ia menyebut hal tersebut hanya miskomunikasi.

"Ini semua ujian semakin tinggi pohon semakin kencang angin yang menerpa, dan semoga menjadi pembelajaran untuk kita semua," kata Nurdin di depan para orang tua siswa.

Baca juga: Pelaku Perdagangan Orang Ditangkap di Majene, Korban Dikirim Arab Saudi

Nurdin menyampaikan ada salah satu peserta menolak pemberian dari sekolah.

"Kita akan melakukan upaya agar peserta yang ikut, dapat menerima pemberian dari sekolah," ucapnya.

Jika masih ditolak, kata Nurdin, pihak sekolah akan menyerahkan kembali kepada pihak panitia penyelenggara Sayyang Pattuduq.

Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Ahmad Faril mengatakan rasa syukur bahagia dan bangga atas pencapaian anaknya meraih juara satu dan mengharumkan nama baik sekolah.

Sedangkan siswa lomba Sayyang Pattuduq Ahmad mengatakan bersyukur dapat dipilih pihak sekolah dan dapat mengharumkan nama baik sekolah dalam lomba Sayyang Pattuduq di kegiatan Celebes Heritage Festival

Artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Hadiah Lomba Sayyang Pattudu SMKN 2 Majene Batal Diserahkan di Upacara, Sekolah Pilih Ruang Tertutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Soal Pengantin Perempuan Ternyata Lelaki, Sekda Halsel Sempat Panggil Kades

Regional
[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

[POPULER NUSANTARA] Cerita Keluarga Korban Pesawat Jatuh di BSD | Wanita Tampar Polisi di Makassar Ditahan

Regional
3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

3 Kurir Bawa 3 Kg Sabu Ditangkap di Semarang, Diminta Kirim Narkoba dari Medsos

Regional
Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Saat Markas OPM di Maybrat Dikuasai TNI, Sempat Terjadi Baku Tembak

Regional
Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com