Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sungai Cikapundung yang Membelah Kota Bandung

Kompas.com - 13/01/2024, 22:25 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sungai Cikapundung adalah sungai terpanjang yang membelah Kota Bandung, Jawa Barat.

Sungai ini merupakan satu dari 13 anak sungai utama yang memasok air untuk Sungai Citarum.

Baca juga: Pj Gubernur Jabar Minta Perbaikan Tanggul Sungai Cikapundung yang Jebol Selesai Hari Ini

Dilansir dari laman Prokopim Kota Bandung, nama Sungai Cikapundung berasal dari bahasa Sunda, yaitu ‘Ci’ yang rtinya sungai (ci, cai: air) dan ‘Kapundung’ dari kapundung atau kepundung (Baccaurea spp) yang merupakan dan nama sejenis buah-buahan.

Baca juga: Jembatan Cika-Cika, Sensasi Baru Nikmati Pemandangan Sungai Cikapundung Bandung

Bagi warga Kota Bandung, Sungai Cikapundung menjadi salah satu sumber air bersih.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung membangun instalasi penyadapan di sepanjang aliran Sungai Cikapundung, tepatnya di daerah Dago Pakar, Dago, dan Badak Singa.

Baca juga: Pemkot Bandung Perbaiki Tanggul Cikapundung Pemicu Banjir di Braga

Profil Sungai Cikapundung

Dilansir dari laman Citarum Harum Juara, Sungai Cikapundung memiliki panjang mencapai 28 km dan bermuara di Sungai Citarum.

Sungai Cikapundung berhulu di sekitar Gunung Bukit Tunggul dan Gunung Pangparang di Desa Cipanjalu, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung dan mengalir ke arah barat.

Di wilayah Lembang atau di Curug Omas, aliran Sungai Cikapundung bertemu dengan Sungai Cigulung yang berhulu di Gunung Tangkuban Parahu.

Aliran sungainya kemudian berbelok mengalir ke selatan melewati Kota Bandung dan bermuara ke Sungai Citarum.

Semantara anak sungainya meliputi Sungai Cipanjalu, Sungai Cigulung, Sungai Ciumbuleuit, Sungai Cipaganti, Sungai Cipalasari, dan Sungai Cikapundung Kolot.

Dilansir dari laman citarum.bappenas.go.id, Sungai Cikapundung memiliki luas daerah tangkapan di bagian hulu seluas 111,3 km², di bagian tengah seluas 90,4 km² dan di bagian hilir seluas 76,5 Km².

Aliran sungai ini melintasi beberapa kecamatan di tiga kabupaten kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Bandung Barat.

Di Kota Bandung, aliran Sungai Cikapundung melintasi Kecamatan Cilengkrang, Kecamatan Cidadap, Kecamatan Coblong, Kecamatan Bandung Wetan, Kecamatan Cicendo, Kecamatan Sumur Bandung, Kecamatan Regol, Kecamatan Lengkong, dan Kecamatan Bandung Kidul.

Di Kabupaten Bandung Barat, aliran Sungai Cikapundung melintasi Kecamatan Lembang.

Sementara di Kabupaten Bandung, aliran Sungai Cikapundung melintasi Kecamatan Dayeuhkolot dan Kecamatan Cimenyan.

Fungsi Sungai Cikapundung

Selain menjadi sumber air bersih bagi warga Kota Bandung, Sungai Cikapundung juga memiliki beberapa fungsi penting.

Dilansir dari laman citarum.bappenas.go.id, Sungai Cikapundung juga menjadi drainase utama pusat kota serta penggelontor kotoran dan pembuangan limbah domestik maupun industri sampah kota.

Aliran Sungai Cikapundung juga dimanfaatkan sebagai sumber energi hijau dengan adanya instalasi di PLTA Bengkok dan PLTA Dago Pojok yang dikelola oleh PT Indonesia Power-Unit Saguling.

PLTA Bengkok dan PLTA Dago Pojok ini merupakan peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1923.

Sungai Cikapundung juga sempat menjadi sarana irigasi pertanian. Sayangnya seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan Kota Bandung, instalasi tersebut tidak berfungsi secara efektif.

Gurauan Sungai Terpanjang di Dunia

Dilansir dari laman Prokopim Kota Bandung, terdapat gurauan yang menyebut bahwa Sungai Cikapundung adalah sungai terpanjang di dunia

Hal ini karena Sungai Cikapundung memang mengalir melewati Jalan Asia Afrika yang menjadi salah satu ikon Kota Bandung.

Pada masa lalu, kepopuleran Sungai Cikapundung bahkan sejajar dengan Jalan Braga yang jadi ikon Parijs van Java.

Bahkan pada sekitar tahun 1960-an, nama sungai ini diabadikan dalam lagu yang dibawakan Titim Fatimah berjudul "Cikapundung", dan juga dalam lagu pop Sunda berjudul "Sorban Palid".

Festival Air Cikapundung 2012 digelar, Minggu (30/12), dengan menyusuri sebagian aliran Sungai Cikapundung, Jawa Barat. Festival yang digelar oleh Baraya Cikapundung itu bertujuan untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat agar turut menjaga kelestarian dan kebersihan Sungai Cikapundung sebagai ruang publik. KOMPAS/Samuel Oktora Festival Air Cikapundung 2012 digelar, Minggu (30/12), dengan menyusuri sebagian aliran Sungai Cikapundung, Jawa Barat. Festival yang digelar oleh Baraya Cikapundung itu bertujuan untuk menyadarkan dan mengajak masyarakat agar turut menjaga kelestarian dan kebersihan Sungai Cikapundung sebagai ruang publik.

Permasalahan Sungai Cikapundung

Seperti sungai-sungai di daerah perkotaan lainnya, Sungai Cikapundung juga tidak lepas dari berbagai masalah.

Dikutip dari laman Prokopim Kota Bandung, sungai ini pernah beberapa kali kebanjiran sejak tahun 1919 hingga menjelang kemerdekaan di tahun 1945.

Kondisi Sungai Cikapundung makin memprihatinkan seiring dengan dengan padatnya pemukiman penduduk yang mengepung bantaran sungai di sepanjang alirannya.

Berbagai permasalahan timbul seperti kondisi bantaran sungai yang kumuh, sedimentasi yang sangat tinggi hingga mengakibatkan pendangkalan, banyaknya pipa-pipa pembuangan yang mengarah langsung ke sungai, hingga permasalah sampah yang ikut terbawa aliran sungai.

Rehabilitasi dan Revitalisasi Sungai Cikapundung

Lebih lanjut, Pemerintah Kota Bandung telah memasukkan Sungai Cikapundung dalam salah satu prioritas program kegiatan dalam rencana pembangunan, baik jangka menengah (2009-2013) dan jangka panjang (2005-2025).

Penataan kawasan sungai juga dilakukan dengan membangun ruang publik untuk mengembalikan kembali kawasan sepadan kepada fungsi lindungnya.

Salah satunya adalah dengan melakukan penataan di sepanjang Kawasan Sempadan Sungai Cikapundung, termasuk membangun Teras Cikapundung (Tercik) yang diresmikan pada 2016.

Ada juga pembangunan Cikapundung Kolot (Ciko) yang terbagi menjadi Ciko Arena 1, Ciko Arena 2, Ciko Arena 3, Ciko Arena 4, dan Ciko Arena 5.

Rehabilitasi Sungai Cikapundung juga dilakukan melalui program Gerakan Cikapundung Bersih yang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.

Pemulihan juga dilakukan Pemerintah Kota Bandung melalui program Citarum Harum dengan memasang trashrack untuk menjaring sampah di sejumlah tempat.

Pada 2023 lalu juga telah diresmikan IPAL Grey Water di Ciko Arena 4 sebagai salah satu upaya pengelolaan air di Kota Bandung, terutama untuk mengatasi masalah pencemaran yang berasal dari air limbah rumah tangga.

Sumber: 
berita.prokopim.bandung.go.id  
citarumharum.jabarprov.go.id  
citarum.bappenas.go.id  
citarum.bappenas.go.id  
jabar.tribunnews.com  
bandung.go.id  
bandung.go.id  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Warga yang Sakit akibat Keracunan Makanan di Brebes Bertambah

Regional
Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Kisah Penjual Bubur asal Lombok Barat Naik Haji, Menabung selama Belasan Tahun

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Petir

Regional
Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Wanita di Bangka Barat Tewas Ditusuk Suami Usai Belanja Makanan

Regional
Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Tangani 29 Kasus Pelanggaran Netralitas ASN, Bawaslu Wanti-wanti Kepala Desa dan Perangkat Desa Jelang Pilkada

Regional
Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Polisi Selidiki Orangtua Bayi yang Ditemukan di Teras Rumah Warga Banyuwangi

Regional
Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com