Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Larantuka Dilanda Abu Vulkanik akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Kompas.com - 09/01/2024, 09:33 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah Kota Larantuka, ibu kota Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilanda hujan abu vulkanik akibat erupsi gunung Lewotobi Laki-laki, Senin (8/1/2024).

Adam Bethan, warga Kota Larantuka, menuturkan, pada dini hari tadi udara terasa panas dan gerah. Ia menduga kemungkinan karena dampak erupsi.

Baca juga: Korban Bencana Erupsi Lewotobi di Sikka Terima Bantuan 2 Ton Beras

"Bangun pagi tadi mau panaskan motor di parkiran rumah, kebetulan di luar rumah. Eh, kaget lihat motor sudah penuh dengan abu vulkanik," ujar Adam saat dihubungi, Selasa (9/1/2024).

Adam menerangkan, sejak erupsi pada 23 Desember 2023, Kota Larantuka masih posisi aman, tidak tergolong sebagai wilayah terdampak erupsi.

Kuat dugaan akibat perubahan arah angin, menyebabkan abu vulkanik mengarah ke Larantuka.

Adam berharap pemerintah setempat segera mengimbau masyarakat kota Larantuka untuk wajib mengenakan masker.

"Abu vulkanik ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan atau ISPA, bahkan kalau keluar rumah mata terasa perih akibat terpapar debu vulkanik," ujarnya.

Baca juga: Masuk Zona Merah, Warga 3 Desa di Lereng Lewotobi Diimbau Segera Mengungsi

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada periode pengamatan Selasa pukul 00.00 Wita-06.00 Wita, terjadi dua kali gempa embusan, satu kali vulkanik dalam.

Satu kali vulkanik dangkal, satu kali tektonik jauh, serta gempa tremor menerus dengan amplituda 3.7-7.4 mm.

Secara visual gunung api terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah hingga kuat teramati berwarna kelabu dan coklat dengan intensitas tebal dan tinggi 1000-1500 meter di atas puncak kawah.

Warga diimbau tetap berada di dalam rumah, apabila hendak keluar rumah disarankan mengenakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com