Salin Artikel

Kota Larantuka Dilanda Abu Vulkanik akibat Erupsi Gunung Lewotobi

Adam Bethan, warga Kota Larantuka, menuturkan, pada dini hari tadi udara terasa panas dan gerah. Ia menduga kemungkinan karena dampak erupsi.

"Bangun pagi tadi mau panaskan motor di parkiran rumah, kebetulan di luar rumah. Eh, kaget lihat motor sudah penuh dengan abu vulkanik," ujar Adam saat dihubungi, Selasa (9/1/2024).

Adam menerangkan, sejak erupsi pada 23 Desember 2023, Kota Larantuka masih posisi aman, tidak tergolong sebagai wilayah terdampak erupsi.

Kuat dugaan akibat perubahan arah angin, menyebabkan abu vulkanik mengarah ke Larantuka.

Adam berharap pemerintah setempat segera mengimbau masyarakat kota Larantuka untuk wajib mengenakan masker.

"Abu vulkanik ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan atau ISPA, bahkan kalau keluar rumah mata terasa perih akibat terpapar debu vulkanik," ujarnya.

Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki melaporkan, pada periode pengamatan Selasa pukul 00.00 Wita-06.00 Wita, terjadi dua kali gempa embusan, satu kali vulkanik dalam.

Satu kali vulkanik dangkal, satu kali tektonik jauh, serta gempa tremor menerus dengan amplituda 3.7-7.4 mm.

Secara visual gunung api terlihat jelas. Asap kawah bertekanan lemah hingga kuat teramati berwarna kelabu dan coklat dengan intensitas tebal dan tinggi 1000-1500 meter di atas puncak kawah.

Warga diimbau tetap berada di dalam rumah, apabila hendak keluar rumah disarankan mengenakan pelindung hidung, mulut, dan mata.

https://regional.kompas.com/read/2024/01/09/093355078/kota-larantuka-dilanda-abu-vulkanik-akibat-erupsi-gunung-lewotobi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke