"Mama juga sekarang sakit - sakit," ujar Feligius.
Feligius mengatakan, RF yang masih duduk di bangku SD sangat peduli dengan kondisi keluarga terutama ibunya.
Baca juga: Anggota DPRD Ngada Meninggal Dunia di Kamar Hotel di Kupang
Setiap Sabtu, saat hari pasar di Malanuza, RF biasanya mendorong gerobak barang untuk membatu ekonomi keluarga.
Menyadari kondisi yang dihadapi keluarga saat ini, Feligius berharap ada uluran tangan dari pihak mana saja yang berkenan membantu biaya pengobatan RF.
"Semoga ada yang bisa bantu kami," harapnya
Sementara itu Dokter Paulina, Direktris RSUD Bajawa membenarkan bahwa Rikardus Fono tidak punya Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Dirinya sudah berkonsultasi dengan pihak BPJS Kesehatan Kantor Unit Ngada mendaftarkan RF guna meringankan biaya pengobatan, namun tidak ada solusi.
Dia menyebut RF saat ini bukan telah keluar dari RSUD Bajawa atas permintaan keluarga.
"Kasus pasien ini, luka bakar disebabkan karena (karena) kelalaian sendiri (bermain meriam bambu) maka kalaupun pun ada KIS tidak bisa di-cover. Ini pun sudah kami konsultasikan ke pihak BPJS," ujar dr. Paulina, Kamis (28/12/2023).
Baca juga: Remaja di Ngada NTT Hilang Usai Terseret Ombak di Pantai Waebela
Lepas dari kasus yang menimpa RF, dr. Paulina menegaskan KIS sangat penting sehingga masyarakat perlu memerhatikan secara serius.
"Kami selama ini sudah edukasi untuk pasien yg dirawat tidak pnya kartu KIS agar saat mereka pulang segera urus KIS, jangan tunggu masuk dirawat dulu baru urus, karena jangka waktu untuk aktif kartu KIS itu 14 hari," tambahnya.
Meski tergolong berbahaya, permainan meriam bambu masih marak di wilayah Kabupaten Ngada. Meriam bambu kerap dimainkan jelang dan saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
Pantauan di Kota Bajawa, dua minggu sebelum perayaan Natal bunyi meriam terdengar dari berbagai arah. Kebanyakan yang bermain meriam adalah anak-anak dan remaja.
Kasie Humas Polres Ngada, Iptu Sukandar menerangkan, Polres Ngada melalui Bhabinkamtibmas sudah mensosialisasikan kepada masyarakat agar menghindari permainan berbahaya termasuk meriam bambu. Polres Ngada juga tengah mendalami kejadian di Kampung Kolokoa.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekujur Tubuh Alami Luka Bakar, Bocah Korban Ledakan Meriam Bambu di Ngada Meninggal Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.