Kini, Pulau Lombok terus berkembang dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Sirkuit MotoGP dan pembangunan Global Hub.
"Tantangan ke depan bangsa Sasak sangat luar biasa, lebih-lebih setelah Lombok ini menjadi pusat peradaban bangsa. Adanya MotoGP, Global Hub, ini semua akan membawa tergerus manakala ini kita tidak sikapi dengan bijak," kata Sajim.
Dengan demikian, ke depannya kata Sajim, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah untuk membentuk lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan nilai kebudayaan masyarakat Sasak.
"Mudah-mudahan bisa terbangun ya sekolah-sekolah karawitan seperti yang ada di Jawa, itu sekolah pedalangan sekolah hukum adat, dan sebagainya, SMK-SMK yang belajar kebudayaan," kata Sajim.
Baca juga: Mengenal Tenun Suku Sasak dalam Museum Mini di Desa Sukarara Lombok Tengah
Berikut isi Piagam Gumi Sasak:
Pertama: Berjuang bersama menggali dan menegakkan jati diri bangsa Sasak demi kedaulatan dan kehormatan budaya Sasak.
Kedua: Berjuang bersama memelihara, menjaga, dan mengembangkan khazanah intelektual bangsa Sasak agar terpelihara kemurnian kebenaran, kepatutan, dan keindahannya sesuai dengan roh budaya Sasak.
Ketiga: Berjuang bersama menegakkan harkat dan martabat bangsa Sasak melalui karya-karya kebudayaan yang membawa bangsa Sasak menjadi bangsa yang maju dengan menjunjung tinggi nilai religiusitas dan tradisionalitas.
Keempat: Berjuang bersama membangun citra sejati bangsa Sasak baru dengan kejatidirian yang kuat untuk menghadapi tantangan peradaban masa depan.
Kelima: Berjuang bersama dalam satu tatanan masyarakat adat yang egaliter, bersatu, dan berwibawa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.