Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tenun Suku Sasak dalam Museum Mini di Desa Sukarara Lombok Tengah

Kompas.com - 27/12/2022, 13:06 WIB
Idham Khalid,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Mini Museum Tenun kini hadir di Desa Sukarara, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Museum itu didirikan untuk mempermudah orang mengenali sejarah dan proses produksi kain tenun suku Sasak.

Di dalam museum mini tersebut terdapat berbagai foto motif kain tenun Lombok disertakan dengan barcode yang akan membawa pengunjung ke akun Instagram untuk mendapatkan penjelasan tentang kain tenun tersebut.

Ide pembuatan museum tersebut dilatarbelakangi oleh kondisi minimnya edukasi masyarakat  terhadap kain tenun di era digital.

Baca juga: Mengenal Suku Sasak, dari Asal Usul hingga Tradisi

"Ide ini sangat sederhana, tapi Insyallah ini akan berdampak besar di era digital. Kita ingin menyampaikan ke setiap orang bagaimana sejarah tenun dengan filosofi  motifnya, dari awal proses pembuatannya hingga menjadi suatu yang barang bernilai," kata Inisiator Mini Museum Tenun, Fitri Rachmawati, Sabtu (24/12/2022).

Fitri mengatakan, pelanggan tidak hanya sekedar memiliki kain tenun, namun dengan adanya mini museum itu, pelanggan akan mengetahui lebih banyak soal kain tenun yang dibeli.

Baca juga: Peresean, Tradisi Pertarungan Dua Prajurit yang Berasal dari Adat Suku Sasak di Lombok

"Banyak dari orang menanyakan kenapa harga kain tenun ada harga tinggi dan rendah, itu karena minim pemahaman soal kain itu sendiri. Dari museum ini kita akan mengetahui, kain tersebut terbuat dari benang apa, tingkat kesulitan pengerjaan motif, lama pengerjaan, hingga pantas dihargai sesuai harga demikian," kata Fitri.

Untuk sementara, ada 18 motif kain tenun yang telah terdokumentasikan dalam museum tersebut. Nantinya, akan ada tambahan motif kain lainnya yang akan dipasang.

"Baru 18 corak kain. Karena ini sejarah, kita perlu waktu untuk mengumpulkan data, kita akan tambahakan nantinya," kata Fitri.

Menurut Fitri, tidak semua kain tenun Lombok bisa dipakai untuk sehari-hari. Sebab, ada kain yang digunakan untuk upacara adat, seperti upacara kematian, upacara pernikahan dan banyak motif lainnya yang digunakan di waktu tertentu.

"Subahnale (motif tenun) biasa dipakai jika ada orang membuat acara pernikahan. Kalo kain tenun Selolot biasanya sering digunakan untuk menghadiri upacara adat kematian," kata Fitri.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Terungkapnya Kasus Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang, Korban Dibunuh Kenalannya di Medsos

Terungkapnya Kasus Mayat Berseragam Pramuka di Pemalang, Korban Dibunuh Kenalannya di Medsos

Regional
Salah Paham Sebabkan Perkelahian Antar-pemuda di Kupang, 1 Korban Tewas

Salah Paham Sebabkan Perkelahian Antar-pemuda di Kupang, 1 Korban Tewas

Regional
Kondisi Terkini Guru di Demak yang Dibacok Siswanya, Sudah Membaik dan Dirawat di Semarang

Kondisi Terkini Guru di Demak yang Dibacok Siswanya, Sudah Membaik dan Dirawat di Semarang

Regional
Siswa yang Bacok Guru di Demak Dikenal Kerap Bolos dan Pernah Tinggal Kelas

Siswa yang Bacok Guru di Demak Dikenal Kerap Bolos dan Pernah Tinggal Kelas

Regional
Baru Dilantik, Pj Bupati Konawe dan Pj Wali Kota Baubau Sultra Diminta Kerja dengan Hati

Baru Dilantik, Pj Bupati Konawe dan Pj Wali Kota Baubau Sultra Diminta Kerja dengan Hati

Regional
Kronologi Siswa MA Bacok Guru di Demak Saat Korban Jaga Ujian, Sempat Ucapkan Salam Saat Masuk Kelas

Kronologi Siswa MA Bacok Guru di Demak Saat Korban Jaga Ujian, Sempat Ucapkan Salam Saat Masuk Kelas

Regional
Pekerja Migran Asal Lombok Lumpuh dan Tak Bisa Bicara Usai Pulang dari Arab Saudi

Pekerja Migran Asal Lombok Lumpuh dan Tak Bisa Bicara Usai Pulang dari Arab Saudi

Regional
Kencan Buta, Rika Tewas Dibunuh oleh Kenalan di Facebook

Kencan Buta, Rika Tewas Dibunuh oleh Kenalan di Facebook

Regional
Cabuli Anak Usia 4 Tahun, Kakek di Buton Tengah Ditangkap Polisi

Cabuli Anak Usia 4 Tahun, Kakek di Buton Tengah Ditangkap Polisi

Regional
[POPULER REGIONAL] Sopir Truk Laka Bawen Jadi Tersangka | Pengosongan Pulau Rempang Ditunda

[POPULER REGIONAL] Sopir Truk Laka Bawen Jadi Tersangka | Pengosongan Pulau Rempang Ditunda

Regional
Kembali Terjadi, Satu Remaja Tewas dalam Tawuran Pelajar di Brebes

Kembali Terjadi, Satu Remaja Tewas dalam Tawuran Pelajar di Brebes

Regional
2 Hektar Lahan di Gunung Sumbing Kembali Terbakar, 78 Petugas Diterjunkan Padamkan Api

2 Hektar Lahan di Gunung Sumbing Kembali Terbakar, 78 Petugas Diterjunkan Padamkan Api

Regional
Sempat Mangkir, Terpidana Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Dieksekusi

Sempat Mangkir, Terpidana Korupsi Ganti Rugi Lahan Tol Padang-Pekanbaru Dieksekusi

Regional
Banten Tetapkan Status Darurat Kekeringan

Banten Tetapkan Status Darurat Kekeringan

Regional
10 Tempat Bersejarah di Indonesia, Ada Warisan Budaya UNESCO

10 Tempat Bersejarah di Indonesia, Ada Warisan Budaya UNESCO

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com