Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum Wasaka Banjarmasin, Jejak Sejarah Perlawanan Rakyat Banjar

Kompas.com - 16/12/2023, 13:22 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Tokoh utama revolusi fisik di Bumi Lambung Mangkurat julukan Kalsel adalah Hasan Basri. Tak heran jika hampir sebagian benda di Museum Wasaka adalah milik Hasan Basri.

Mulai dari senjata tradisional seperti keris, pistol jenis revolver, jas dan berbagai macam penghargaan seperti lencana bintang kehormatan.

Sebagian koleksi Museum Wasaka lainnya adalah milik laskar-laskar yang berjuang bersama Hasan Basri di saat revolusi fisik. Adapula senjata milik pasukan Belanda yang berhasil dirampas oleh para pejuang.

Baca juga: Serial Gadis Kretek Bikin Kunjungan ke Museum Kretek Naik

Hasan Basri kelak diangkat sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah RI dengan pangkat terakhir Brigadir Jenderal.

Hasan Basri dan laskar-laskar Kalimantan ketika itu tidak hanya berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan tetapi juga berupaya masuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Makanya muncullah laskar-laskar itu yang kelak digabungkan dalam divisi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI) pertahanan Kalimantan, pemimpinnya Hasan Basri. Itulah kenapa di Museum Wasaka itu banyak barang milik Hasan Basri," ucap Mansyur.

Menurut Mansyur, tidak ada data pasti kapan rumah adat Bubungan Tinggi itu dibuat, namun berdasarkan keterangan yang ada, rumah Bubungan Tinggi yang kelak dijadikan sebagai Museum Wasaka itu dibuat pada tahun 1810.

Para pekerjanya didatangkan dari Singapura sementara pemiliknya adalah Datuk Jalal, saudagar berlian ditanah Banjar kala itu.

Baca juga: Cerita Jastiper dari Malang dan Banjarmasin Raup Omzet Puluhan Juta di Pameran Jakarta X Beauty

Sepeninggal Datuk Jalal, rumah Bubungan Tinggi itu kemudian diwariskan ke istrinya dan selanjutnya ke turunan-turunannya.

"Yang punya itu awalnya saudagar berlian bernama Datuk Jalal. Karena kemampuan finasialnya yang tinggi pada waktu itu, makanya dia bisa membangun rumah itu. Setelah itu tidak ada lagi informasi mengenai rumah itu," ucap Mansyur.

Karena arsitekturnya, nilai filosifnya yang kuat serta letaknya yang strategis di pinggir Sungai Martapura, antara tahun 1988 sampai 1991, Pemprov Kalsel membeli rumah tersebut dari ahli waris.

"1988 ke 1991 itu kan berproses. Dan itu pun tidak langsung dijadikan museum, tetapi rumah budaya yang menyimpan koleksi benda bersejarah. Setelah itu muncul ide dijadikan sebagai museum perjuangan," beber Mansyur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Menyoal Kasus Kematian Vina Cirebon 8 Tahun Lalu, dari Salah Tangkap hingga Teka-teki Orang Tua Buronan

Regional
Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Ayah Perkosa Anak karena Istri Jadi TKW Kembali Terjadi di Mataram NTB

Regional
Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Aniaya dan Ancam Jual Istri, Pria di Kubu Raya Ini Ditangkap

Regional
Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Tak Ada Kabar Sejak Minggu, Warga Lampung Ditemukan Tewas di Gorong-gorong Ungaran

Regional
Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Petani di Daerah Lumbung Beras Sulsel Mulai Menggunakan Drone untuk Basmi Hama di Sawah

Regional
Soal 'Study Tour', ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Soal "Study Tour", ASITA Solo Sarankan Gunakan Armada Layak dan Biro Perjalanan Tersertifikasi

Regional
Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Situs Web Pemkot Unggah Berita Wali Kota Semarang Maju Pilkada, Kominfo: Kena Retas

Regional
Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Transparansi Berita Pencalonan Mbak Ita, Pemkot Semarang Lakukan Evaluasi hingga Investigasi

Regional
Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Bupati Blora: Pembangunan Ruas Jalan Jepon-Bogorejo Senilai Rp 6,48 Miliar

Regional
Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Kecanduan Judi Slot, 2 Pemuda di Musi Rawas Gasak Kursi Taman

Regional
Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Pj Gubernur Nana: Pemprov Jateng Berkomitmen Jadikan Rawa Pening Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 22 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Kembalikan Formulir di PDI-P, 3 Pendaftar Penjaringan Pilkada Kabupaten Semarang Bertemu

Regional
Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Sempat Tak Sadarkan Diri, Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur Sadar Usai Operasi Otak

Regional
BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

BMKG Prediksi Sumbar Hujan Lebat, Masyarakat Diimbau Perhatikan Peringatan Dini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com