Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes Sidak Sekolah di Landak Kalbar, Temukan 1 Ember Penuh Jentik Nyamuk

Kompas.com - 15/12/2023, 17:19 WIB
Hendra Cipta,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Tim Kementerian Kesehatan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah sekolah di Kabutan Landak, Kalimantan Barat (Kalbar) untuk melihat upaya pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Penjabat Gubernur Kalbar Harisson mengatakan, salah satu yang didatangi adalah sekolah yang pernah melaporkan muridnya meninggal dunia karena demam berdarah.

Baca juga: Waspadai Lonjakan Covid-19, Pj Gubernur Kalbar: Penanganan Seperti DBD

“Ada sekolah di Landak yang melaporkan 1 kasus meninggal, tapi saat tim ke sana, ditemukan 1 ember bekas kaleng cat penuh jentik-jentik,” kata Harisson, Jumat (15/12/2023).

Harisson menerangkan, dinas kesehatan dan sekolah-sekolah tidak melaksanakan imbauan dan arahan yang tekah diberikan untuk memeriksa sarang jentik-jentik nyamuk.

“Bahkan sudah dibuatkan surat edaran kepada kepala daerah, dinas kesehatan dan sekolah-sekolah, tapi tidak dilaksanakan,” ujar Harisson.

“Terbukti di sekolah dan Kantor Dinkes Sanggau ditemukan sarang jentik-jentik. Padahal sudah memberlakukan status kondisi luar biasa (KLB),” timpal Harisson.

Sebelumnya, Tim Kementerian Kesehatan telah menemukan banyak jentik nyamuk di bak air toilet Kantor Dinas Kesehatan Sanggau.

“Ini benar-benar tidak bisa diampuni. Di dinas sendiri tidak perhatian dengan perkembangan nyamuk demam berdarah,” kata Harisson.

Baca juga: Sidak Kantor Dinkes Sanggau, Tim Kemenkes Malah Temukan Banyak Jentik-jentik di Bak Air

Menurut Harisson, sebagian jentik nyamuk hasil temuan Tim Kemenkes tersebut telah dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Sama sekali tidak perhatian, ini dibuktikan di kamar mandi dinas kesehatan ada nyamuk bersarang dan berkembang biak,” ungkap Harisson.

Harisson juga mengingatkan, kepada penjabat kepala daerah yang tidak serius akan dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri Dalam Negeri agar dievaluasi.

Sebelumnya, kasus demam berdarah di Kalimantan Barat (Kalbar) meningkat. Hingga Oktober 2023, terdapat 4.304 kasus dengan 48 orang di antaranya meninggal dunia. 


Baca juga: Pemprov Kalbar Larang Pasokan Babi Lewat Jalur Darat

Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Erna Yulianti mengatakan, bertambahnya kasus demam berdarah karena musim hujan yang mulai melanda. 



“Dengan musim hujan, secara tak langsung membuat populasi nyamuk penyebab utama demam berdarah meningkat,” kata Erna dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023). 



Erna menerangkan, tingginya angka kematian akibat demam berdarah juga dilatarbelakangi penderita datang ke rumah sakit sudab dalam keadaan parah. 



“Masih ada masyarakat melakukan pengobatan alternatif. Padahal sudah dinkes telah melakukan promosi kesehatan agar masyarakat mengenal gejala demam berdarah,” ucap Erna.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Tambang Timah Ilegal di Bangka Diigerebek, 3 Pelaku Diamankan, Nilainya Mencapai Rp 1,2 Miliar

Regional
Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kebakaran Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar, Petugas Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Regional
Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Berdayakan UMKM, Pemprov Kalteng Gelar Kalteng Expo Tahun 2024

Regional
Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Seko Upcycle, Inovasi Anak Muda Semarang Ubah Sampah Plastik Jadi Produk Fesyen Kekinian

Regional
Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com