PONTIANAK, KOMPAS.com - Tim Kementerian Kesehatan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah kantor dan fasilitas umum terkait penyebaran penyakit demam berdarah dengue.
Penjabat Gubernur Kalbar Harisson mengaku berang dengan informasi tersebut.
“Ini benar-benar tidak bisa diampuni. Di dinas sendiri tidak perhatian dengan perkembangan nyamuk demam berdarah,” kata Harisson kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).
Baca juga: Wolbachia Mulai Diujicobakan di 2 Kecamatan Semarang, Hasilnya Mampu Turunkan Angka Demam Berdarah
Menurut Harisson, sebagian jentik hasil temuan Tim Kemenkes tersebut telah dibawa ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Sama sekali tidak perhatian, ini dibuktikan di kamar mandi dinas kesehatan ada nyamuk bersarang dan berkembang biak,” ungkap Harisson.
Sebelumnya, kasus demam berdarah di Kalimantan Barat (Kalbar) meningkat. Hingga Oktober 2023, terdapat 4.304 kasus dengan 48 orang di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Belum Ada Sebulan, 53 Orang di Kendal Kena Demam Berdarah, 5 Meninggal Dunia
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Erna Yulianti mengatakan, bertambahnya kasus demam berdarah karena musim hujan yang mulai melanda.
“Dengan musim hujan, secara tak langsung membuat populasi nyamuk penyebab utama demam berdarah meningkat,” kata Erna dalam keterangan tertulis, Selasa (31/10/2023).
Erna menerangkan, tingginya angka kematian akibat demam berdarah juga dilatarbelakangi penderita datang ke rumah sakit sudab dalam keadaan parah.
“Masih ada masyarakat melakukan pengobatan alternatif. Padahal, Dinkes telah melakukan promosi kesehatan agar masyarakat mengenal gejala demam berdarah,” ucap Erna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.