Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Ganti Untung Tol Semarang-Demak Cair, 22 Warga Genuk Semarang Jadi Sultan

Kompas.com - 15/12/2023, 15:02 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 22 warga Kelurahan Trimulyo, Terboyo Wetan, dan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) mendadak jadi sultan usai ganti untung pembangunan jalan Tol Semarang Demak cair.

Puluhan warga tersebut mendapatkan dana kerohiman atas lahan warga yang digunakan untuk program pembangunan Jalan Tol Semarang Demak seksi I sekaligus pembangunan kolam retensi penanggulangan rob banjir wilayah Genuk dan Pedurungan.

Baca juga: Lahannya Dihargai Murah, Warga IKN Tempuh Jalur Pengadilan, Berharap Dapat Ganti Untung

Kota Semarang menerima total dana kerohiman senilai Rp 399.380.820.650 (Rp 399 miliar) untuk total 37 bidang tanah milik 22 orang warga. Namun, yang telah selesai prosesnya dan diserahkan adalah untuk 36 bidang tanah.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu berterimakasih kepada presiden dan warga sekitar yang telah membantu menyelesaikan pembangunan tersebut.

"Tentunya saya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat terutama bapak Presiden, dan warga yang legawa dan ikhlas menjual tanahnya untuk menjadi bagian dari pembangunan jalan tol dan kolam retensi ini," jelasnya kepada awak media, Jumat (15/12/2023).

Perempuan yang akrab disapa Mbak Ita tersebut mengingatkan warga untuk berhati-hati jika ada pihak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta tambahan dana atau cara-cara lain.

“Ini sudah final dan sudah diberikan langsung oleh Pak Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Semarang Iswar Aminuddin mewakili tim terpadu,” tegas Mbak Ita.

Selanjutnya, dirinya berharap pembangunan jalan tol dan kolam retensi dapat berjalan lancar dan segera rampung.

"Penyelesaian program jalan tol diyakini mempermudah akses masyarakat Kota Semarang menuju wilayah Pantura," paparnya.

Selain itu, lanjutnya, kolam retensi yang dibangun seluas 250 hektar tersebut diharapkan menjadi salah satu tempat untuk penampungan atau pengendalian rob maupun banjir.

“Musim hujan pastinya deg-degan mulai dari kami sampai ke teman - teman dinas sampai perangkat wilayah Genuk, Semarang Utara maupun ke Semarang Timur,” ungkap Mbak Ita.

Dirinya berharap pembangunan yang sudah mulai dilakukan dari sisi Semarang (dekat makam Kubro) dan sisi Sayung segera selesai, kurang lebih dalam dua tahun ke depan.

"Dengan kolaborasi, berbagai program pembangunan dapat lebih cepat terselesaikan, utamanya penanganan rob dan banjir di wilayah Genuk dan Pedurungan," imbuh Mba Ita.

Baca juga: Pihak Tol Semarang-Demak Tak Temukan Nama Suparwi sebagai Penerima Ganti Untung untuk Pembebasan Tanah

Dana kerohiman yang diberikan kepada warga Kecamatan Genuk itu juga sempat viral di media sosial Instagram @infokejadian_genuk.

Dalam postingannya, akun tersebut menjelaskan bahwa ada sultan-sultan baru setelah dana tersebut cair.

Caption postingan tersebut juga menerangkan, ada warga yang menerima dana kerohiman hingga Rp 16 miliar.

Warga Kecamatan Genuk, Kota Semarang, Jawa Tengah menerima dana kerohiman dari pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Kisah Relawan Tagana di Banten, Minim Fasilitas, Sering Pakai Uang Pribadi untuk Tugas

Regional
Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Soal Mutilasi di Ciamis, Apakah Orang dengan Gangguan Jiwa Berpotesi Melakukan Tindak Kejahatan?

Regional
Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Sempat Laporkan Mahasiswanya ke Polisi, Rektor Unri: Tak Ada Maksud Mengkriminalisasi

Regional
Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Punya 2 Profesi, Lurah di Prabumulih Jadi Bidan Diduga Malapraktik hingga Pasien Meninggal

Regional
Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Tak Punya Bandara Internasional, Iklim Investasi di Jawa Tengah Dikhawatirkan Terganggu

Regional
Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Bandara Lombok Siap Layani Pemberangkatan 13 Kloter Jemaah Haji 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Ibu di Riau Beri Racun Tikus ke Anak Tirinya gara-gara Sakit Hati Pada Ayah Korban

Regional
Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Rektor Unsa Maju Pilkada 2024 Lewat Partai Gerinda, Sosok Perempuan Pertama

Regional
Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Di Balik Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta, Salah Satunya Kendala Bahan Baku Impor

Regional
Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Update Kasus Penemuan Mayat di Indekos Cirebon, Korban Berlumuran Darah dan Sempat Disembunyikan di Dalam Lemari Baju

Regional
KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com