Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Peternak Jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri | 5 Kadaver di Unpri Medan

Kompas.com - 15/12/2023, 06:06 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Muhyani (58), peternak di Serang, Banten, ditetapkan tersangka kasus penganiayaan yang mengakibatkan Waldi, seseorang pencuri ternak, tewas.

Kala itu, Muhyani memergoki dua pencuri, Waldi dan Pendi, yang akan mengambil hewan ternaknya pada 23 Februari 2023.

Tepergok, Waldi mengeluarkan golok. Muhyani yang membawa gunting, menusuk dada Waldi hingga ia terluka dan berujung dengan kematian.

Berita lainnya, lima mayat yang ditemukan di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan, Sumatera Utara (Sumut), merupakan kadaver.

Mayat itu dipakai untuk sarana pembelajaran bagi mahasiswa kedokteran di kampus tersebut.

Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi menyatakan, kadaver tersebut diperoleh secara legal.

Berikut berita-berita yang menjadi sorotan pembaca Kompas.com pada Kamis (14/12/2023).

1. Alasan polisi tetapkan peternak jadi tersangka usai lawan pencuri

Muhyani (kanan) usai penahanan ditangguhkan, Rabu (13/12/2023).Tersangka kasus penganiayaan terhadap pencuri kambing ini sebelumnya ditahan di Rutan Serang, Banten.KOMPAS.COM/RASYID RIDHO Muhyani (kanan) usai penahanan ditangguhkan, Rabu (13/12/2023).Tersangka kasus penganiayaan terhadap pencuri kambing ini sebelumnya ditahan di Rutan Serang, Banten.

Seorang peternak di Serang ditetapkan tersangka usai melawan pencuri.

Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Serang Kota Kombes Pol Sofwan Hermanto mengatakan, sebelum menetapkan Muhyani menjadi tersangka, penyidik telah memeriksa delapan saksi, termasuk ahli pidana.

Berdasarkan keterangan ahli pidana, tindakan Muhyani menusuk pencuri kambing dinilai bukan upaya membela diri.

"Menurut ahli pidana, bahwa kondisi terdesak, kondisi overmacht, ini bisa dikategorikan untuk membela diri. Dalam arti bisa dipertimbangkan kondisinya," ujarnya, Rabu (13/12/2023).

Saat berhadapan dengan Waldi yang mengeluarkan golok, Muhyani dianggap punya kesempatan melarikan diri dan meminta pertolongan orang lain.

Baca selengkapnya: Kapolres Serang Sebut Peternak yang Jadi Tersangka Usai Lawan Pencuri, Harusnya Bisa Kabur

2. Polisi sebut kadaver di Unpri Medan didapat secara legal


Teka-teki penemuan mayat di Unpri Medan terungkap. Kelima mayat itu merupakan kadaver, yang dipakai untuk keperluan praktik mahasiswa kedokteran.

Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Imam Setya Effendi menuturkan, kadaver tersebut didapatkan secara legal.

"Kita akan selidiki, tapi administrasi yang kami peroleh itu adalah kadaver yang diperoleh secara legal, kemudian digunakan untuk pembelajaran," ungkapnya, Kamis.

Fakultas Unpri Medan sudah menggunakan kadaver sebagai sarana pembelajaran sejak 2008.

Adanya titik terang ini, Agung meminta masyarakat tidak salah paham terhadap persoalan penemuan mayat di Unpri Medan.

Baca selengkapnya: Kapolda Sumut Sebut 5 Kadaver di Unpri Medan Diperoleh secara Legal

 

3. Sosok anak yang tewas bersama orangtua di Malang

Ilustrasi bunuh diri.Freepik Ilustrasi bunuh diri.

Ayah, ibu, dan seorang anak di Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, ditemukan tewas bunuh diri pada Selasa (12/12/2023).

Anak yang tewas dalam kejadian tersebut berinisial ARE (13). Ia merupakan siswi kelas VII salah satu SMP negeri di Kota Malang.

Wakil Kepala Sarana dan Prasarana (Waka Sarpras) sekolah setempat, Maman, mengungkapkan, korban adalah sosok yang berprestasi.

"Bulan kemarin, ikut paduan suara dan juara," tuturnya, Rabu.

Kepala sekolah setempat, Pancayani Dinihari, menjelaskan, korban dikenal sebagai anak sopan, cerdas dan ceria. Dia juga memiliki nilai akademik bagus.

Baca selengkapnya: Anak yang Tewas bersama Ayah dan Ibu di Malang Dikenal Berprestasi di Sekolah

4. Kecelakaan kereta feeder Whoosh dengan mobil di Bandung Barat

Kereta Api Feeder menabrak sebuah minibus jenis Daihatsu Sigra dengan nomor polisi D-1859-AJY di perlintasan rel kereta tak berpalang pintu di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).Bagus Puji Panuntun Kereta Api Feeder menabrak sebuah minibus jenis Daihatsu Sigra dengan nomor polisi D-1859-AJY di perlintasan rel kereta tak berpalang pintu di Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, Kamis (14/12/2023).

Kereta feeder (pengumpan) Kereta Cepat Whoosh bertabrakan dengan mobil di pelintasan kereta Jalan Ciharashas, Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar), Kamis.

Sebanyak empat dari enam orang yang berada di mobil, meninggal.

Kepala Bagian Umum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Jana Hermawan menyampaikan, tiga orang meninggal dunia di lokasi tabrakan.

Sedangkan, satu korban mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di RS.

"Dua korban lagi dalam kondisi luka berat. Keduanya dalam perawatan di IGD rumah sakit kondisinya cedera kepala berat," jelasnya.

Baca selengkapnya: Korban Kecelakaan KA Feeder Woosh Bertambah Jadi 4 Orang

5. Rumah dan sekolah terkena gempa Sukabumi

Ilustrasi gempa Sukabumi, Kamis (14/12/2023).Dok. BMKG Ilustrasi gempa Sukabumi, Kamis (14/12/2023).

Sejumlah rumah dan sekolah di beberapa desa di Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jabar, rusak terdampak gempa bermagnitudo 4,7 pada Kamis pagi.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kabandungan, Yusuf, menyampaikan, berdasarkan laporan yang diterimanya, kerusakan terjadi di Desa Cipeuteuy, Cihamerang, dan Mekarjaya.

Kepala Desa Cipeuteuy Purnama Wijaya membeberkan, sejumlah bangunan di desanya rusak akibat terkena gempa.

"Selain rumah warga, juga ada bangunan sekolah dasar di Pandanarum yang terdampak," terangnya.

Gempa di Sukabumi ini berlangsung pada pukul 06.35 WIB. Pusat gempa berada di 24 kilometer barat laut Sukabumi dengan kedalaman 10 km.

Baca selengkapnya: Gempa M 4,7 Rusak Rumah dan Sekolah di Sejumlah Desa di Sukabumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

442 Rumah Warga di OKU Selatan Terdampak Banjir

Regional
Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Warga OKU Diminta Waspadai Bencana Longsor

Regional
Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Digigit Anjing, 2 Warga Sikka Dilarikan ke Larantuka karena Kosongnya Vaksin Antirabies

Regional
Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Preman Pemalak Sopir Truk di Lampung Ditangkap, Korban Diadang dan Dianiaya

Regional
Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Cemburu Buta, Suami di Semarang Aniaya Istri hingga Patah Rahang

Regional
Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Ketua MUI Salatiga Daftar Bakal Calon Wakil Wali Kota, Kyai dan Masyayikh NU Sampaikan Penolakan

Regional
Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Tak Hadir Saat Ujian Sekolah, Siswi di Wonogiri Ditemukan Tewas dalam Kondisi Hamil

Regional
Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Sebut Ingin Lanjutkan Pembangunan, Inkumben Bupati Demak Daftar di 3 Parpol Ini

Regional
Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Banjir Mahakam Ulu Telan Korban, Warga Tenggelam saat Berenang Pakai Jeriken

Regional
Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Kondisi Terkini Bencana Banjir Bandang di Sumbar, 14 Warga Hilang dan Penjelasan BMKG

Regional
4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

4 Orang Daftar Penjaringan Cabub-Cawabup Sukoharjo di PDI-P, Salah Satunya Kades

Regional
Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Ganja Jadi Bumbu Makanan, BNNP Aceh Inspeksi Usaha Kuliner

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com