KOMPAS.com - Kerajinan Logam merupakan salah satu potensi yang dimiliki Boyolali, Jawa Tengah.
Kerajinan Logam di Boyolali terletak di Desa Wisata Cepogo di lereng Gunung Merapi.
Terdapat dua lokasi kerajinan logam di Boyolali Dukuh Tumang dan dan Desa Kembang Kuning, Kecamatan Cepogo, Boyolali.
Wisatawan tidak hanya dapat membeli produk kerajinan namun juga melihat proses pembuatannya.
Wilayah Tumang di Boyolali telah terkenal sebagai penghasil kerajinan logam, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Dukuh Tumang terletak di Desa Cepogo, Boyolali.
Kawasan yang menjadi produk ekspor unggulan tersebut memiliki latar belakang yang menarik. Nama Tumang diambil dari nama makhluk halus.
Berdasarkan cerita masyarakat setempat, pada masa Kerajaan Mataram Hindu dahulu, Tumang adalah kawasan hutan belantara di lereng Gunung Merapi.
Baca juga: Produk Kerajinan Logam IKM di Boyolali Tembus Pasar Ekspor
Pada sekitar abad ke-9, tempat tersebut merupakan lokasi pembakaran mayat.
Nama Tumang diambil dari nama atau sebutan untuk makhluk halus, yaitu Hantu Kemamang.
Menurut masyarakat setempat pada saat itu selalu ada aktivitas pembakaran mayat, tepatnya saat sumber api menyala.
Dari peristiwa tersebutlah muncul nama Tumang
Penyebab Tumang sebagai daerah penghasil logam tidak terlepas dari kisah pencarian pusaka keraton yang hilang atas perintah Raja Paku Buwono X (PB X).
Pada sekitar 1930, Ada titah (perintah) Raja Paku Buwono X (PB X) untuk datang ke Tumang dengan maksud mencari pusaka keraton yang hilang.
Saat pencarian pusaka di Tumang, PB X melihat aktivitas masyarakat Tumang. Dimana kawasan tersebut telah menjadi kawasan peradaban bukan lagi tempat membakar mayat.
Pembangunan peradaban Tumang telah dilakukan sejak pemerintah kolonial Belanda masuk ke Tumang.