Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Ngawu-awu" di Gunungkidul, Tradisi Menanam Bibit Padi Saat Awal Musim Hujan

Kompas.com - 13/12/2023, 15:03 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Sebagian petani di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, mulai menanam bibit padi meski hujan belum merata dan intensitasnya masih rendah.

Menanam bibit padi saat awal musim hujan di Gunungkidul disebut ngawu-awu. Para petani menanam bibit padi di saat lahan masih agak keras karena curah hujan masih rendah.

Puluhan petani terlihat beraktivitas di ladang Padukuhan Kuwon, Kalurahan Pacarejo, Kapanewon Semanu. Mereka menggunakan kayu dibuat runcing atau untuk membuat lubang untuk benih padi.

Tanah yang mulai gembur karena diguyur hujan pada Minggu (10/12/2023) lalu, memudahkan petani untuk membuat lubang.

Baca juga: Presiden Jokowi Janji Tambah Subsidi Pupuk untuk Petani

"Di sini baru sekali hujan, terus menanam padi ini. Kalau padi kuat meski nanti tidak hujan lagi 15 hari," kata Suginah ditemui saat beristirahat di ladangnya Rabu (13/12/2023).

Dia menanam padi jenis padjajaran karena sudah diguyur hujan. Dia mengaku tak berani menanam benih jagung atau kacang tanah karena khawatir gagal jika hujan tidak kembali.

Ngawu-awu ini dilakukan mundur dari tahun lalu. Sebelum menanam, dirinya menyebar pupuk kandang terlebih dahulu.

"Tahun lalu pertengahan Oktober sudah mulai hujan, tahun ini sampai pertengahan Desember baru hujan sekali," kata dia.

Suginah mengatakan, jika nantinya sudah panen akan menghasilkan puluhan karung gabah dan hanya digunakan untuk kepentingan keluarganya.

Biasanya, dari luasan lahan sekitar 1.900-an meter persegi menghasilkan gabah basah 24 karung, dan jika sudah dikeringkan bisa mendapatkan 10 sampai 11 karung gabah kering.

Setelah digiling akan mendapatkan 20-an kilogram beras per karungnya.

"Nanti dikonsumsi sendiri, saya tidak pernah menjualnya. Kalau ada yang butuh malah saya kasih saja," kata dia.

Kalurahan Katongan, Kapanewon Nglipar, sudah mulai menanam minggu lalu.

"Untuk padi sudah mulai menanam minggu lalu. Jagung sudah lebih awal di tegalan," kata Salah seorang warga Katongan Liyan.

Berbeda dengan Padukuhan Plumbungan, Kalurahan Putat, Kapanewon Patuk. Sebagian besar petani belum menanam padi, karena hujan belum merata.

Halaman:


Terkini Lainnya

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Buntut Penyerangan di Lombok Barat, Keluarga Korban Lapor ke Polda NTB

Regional
Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Anak di Rohil Selamat Usai Minum Kopi Beracun Pemberian Ibu Tiri

Regional
Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Mendaftar ke 6 Partai, Wakil Walkot Padang Ekos Albar Maju Pilkada Padang

Regional
Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Tanggapan BBKSDA Riau soal Pekerja Tewas Diterkam Harimau Sumatera

Regional
Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Baru Kelas 6 SD, Bocah di Jambi Punya Tinggi 2 Meter

Regional
Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Bocah SMP di Garut Saksikan Sang Ibu Dibunuh Perampok di Kamar Mandi, Tangannya Sempat Diikat

Regional
Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam 'Paper Bag' di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Isi Surat Wasiat di Dekat Jasad Bayi Dalam "Paper Bag" di Bali, Ada Uang Rp 1 Juta untuk Pemakaman

Regional
Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Tembalang dan Candisari Deklarasikan Dukungan kepada Mbak Ita untuk Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Dipolisikan Rektor Unri karena Kritik UKT, Khariq: Saya Tetap Berjuang meski Dipenjara

Regional
Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com