KENDARI, KOMPAS.com – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo menghadiri kampanye politik di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Minggu (3/12/2023).
Tiba di posko Tim Pemenangan Daerah (TPD), Ganjar langsung disambut sejumlah kader partai koalisi dan ratusan orang dari berbagai kalangan di antaranya pemulung, tukang becak dan petani.
Di dampingi Ketua TPD Sultra, Andi Sumangerukka dan Ketua DPD PDI Perjuangan Sultra, Lukman Abunawas, Ganjar menyapa dan bersalaman dengan simpatisannya dan juga para pemulung serta petani.
Selanjutnya, mantan gubernur Jawa Tengah itu berdialog dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh wanita dan para petani yang berasal dari Kabupaten Konawe, Konawe Selatan dan Bombana di salah satu hotel bintang di Kendari.
Baca juga: Ketika Ganjar Pranowo Borong Pisang Rebus di CFD Kota Mataram
Wayan, salah seorang petani dari Desa Onembute, Kabupaten Konawe menyampaikan keluhannya terkait jalan rusak di wilayahnya.
Wayan yang merupakan warga transmigrasi 42 tahun lalu dari Bali, baru merasakan jalan beraspal sepanjang 1 kilometer.
Padahal, akses jalan menuju ke desanya sepanjang sekitar 40 kilometer lebih.
Hal yang sama juga disampaikan Nurdin, petani lain dari Kabupaten Konawe Selatan. Ia pun curhat tentang mahalnya harga pupuk.
“Pupuk sangat mahal dan menjadi salah satu masalah utama bagi petani,” ungkap Nurdin, salah satu transmigrasi asal Lombok, NTB, Minggu.
Menanggapi hal ini, Ganjar mengatakan, sebenarnya pemerintah mesti melihat potensi ini dengan membuat pabrik pupuk.
Dia mengatakan, pengolahannya harus melalui penyuluh dan pendamping berkualitas.
Namun, penyuluh ini harus diperhatikan kesejahteraannya, sebab ada beberapa kasus, ternyata masih ada banyak penyuluh yang belum diperhatikan kesejahteraannya.