Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SOROT POLITIK

Said Abdullah Apresiasi Kinerja Pemkab Sumenep di Bawah Komando Bupati Fauzi

Kompas.com - 11/12/2023, 20:31 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Said Abdullah mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep di bawah kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi.

“Kita kerap mendengar ungkapan, usaha yang benar tidak akan mengkhianati hasil. Ungkapan ini saya kira tepat kita sematkan kepada Pemkab Sumenep,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (11/12/2023).

Pasalnya, lanjut Said, Pemkab Sumenep berhasil meraih berbagai penghargaan hanya dalam rentang tiga tahun kepemimpinan Bupati Achmad Fauzi.

Terbaru, Pemkab Sumenep memboyong dua kategori penghargaan, yaitu Inisiatif Pemerintah Daerah Inspiratif dan Transformasi Digital Terintegrasi di ajang bergengsi Apresiasi Pemerintah Daerah Indonesia (APDI) 2023.

Baca juga: Ada Pedagang Daging Sapi yang Tetap Berjualan di Tengah Aksi Mogok, Ini Kata DPD APDI Jakarta

Untuk diketahui, penghargaan APDI 2023 diinisiasi oleh B-Universe dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Madura itu mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut merupakan bukti kesuksesan Bupati Fauzi dalam membangun Kabupaten Sumenep lewat berbagai program.

Salah satunya, program berbasis teknologi informasi dengan nama Sistem Informasi Keselamatan Pelayaran (SiKapal). Program buatan Pemkab Sumenep ini bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap para nelayan.

Seperti diketahui, sebagian wilayah Kabupaten Sumenep terdiri dari kepulauan. Oleh karena itu, banyak penduduk di wilayah ini memiliki profesi sebagai nelayan.

Baca juga: Cerita Nelayan di Sumbawa: Merugi karena Hasil Tangkapan Berkurang akibat Cuaca Ekstrem

“Melalui SiKapal, Pemkab Sumenep dan jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan memberikan pertolongan secepat mungkin kepada nelayan yang mengalami kecelakaan di laut untuk meminimalisir korban jiwa,” imbuh Said.

Selain itu, ia mengatakan bahwa Bupati Fauzi berjanji akan mengembangkan SiKapal dengan pemasangan Automatic Identification System (AIS) pada lebih banyak perahu nelayan. Ini bertujuan untuk memberikan jangkauan perlindungan dan keamanan yang lebih luas kepada para nelayan.

Terus inovasi dan tidak cepat berpuas diri

Pada kesempatan itu, Said mengungkapkan bahwa inovasi merupakan suatu keharusan bagi semua peradaban untuk mencapai keunggulan.

Baca juga: Cloud Kitchen: Definisi, Keunggulan, dan Cara Kerjanya

“Inovasi menjadi cara kita untuk beradaptasi dengan tantangan zaman. Tugas dalam melakukan inovasi dapat menjadi lebih mudah apabila kita terus mendorong kerja sama kolaboratif ke depan,” ucapnya.

Dengan potensi besar di sektor pertanian dan kelautan, Said yakin, Sumenep dapat menjadi daerah yang semakin sejahtera jika dikelola dengan kepemimpinan yang inovatif dan kolaboratif.

Oleh karena itu, kata dia, Pemkab Sumenep sebaiknya tidak cepat berpuas diri dengan segala penghargaan yang telah diraih.

“Masih banyak agenda struktural yang harus diselesaikan di bawah kepemimpinan Bupati Fauzi, terutama dalam mengembangkan sektor pertanian dan kelautan, serta menjadikan keduanya sebagai penggerak utama sektor ekonomi kreatif,” jelas Said.

Baca juga: Anies Sebut Kemungkinan Indonesia Bernasib seperti Yugoslavia jika Ketimpangan Ekonomi Tak Diperhatikan Pemerintah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kick Off ILP, Pj Walkot Nurdin: Upaya Wujudkan Pelayanan Kesehatan Paripurna

Kilas Daerah
Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Status Gunung Ibu Naik Jadi Siaga, Terdengar Dentuman dan Erupsi

Regional
Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Suami Tewas Diduga Dianiaya Polisi di Aceh Utara, Istri Korban Minta Hukum Pembunuhnya

Regional
Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Perbaikan Jalan Pantura Demak Menyisakan 2 Titik, Contraflow Diberlakukan Jika Macet

Regional
Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Dapat Penghargaan dari Serikat Pekerja/Buruh Sumut, Ini Upaya Pj Gubernur Sumut Sejahterakan Buruh

Regional
Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Cerita Luqman Nabung Sejak 2012 dari Hasil Jualan Bakso Bakar, Akhirnya Berangkat Haji Tahun Ini

Regional
Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Regional
Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com