Korban diduga meminta bagi hasil yang besar dari usaha tersebut.
Namun, pelaku kurang setuju dengan permintaan tersebut karena usaha penggergajian tersebut kadang sepi, kadang ramai permintaan.
"Bagi hasilnya kalau pas ramai bisa penuh, karena sepi berkurang dia tidak bisa menerima, mintanya penuh terus. Dikira saya korupsi, saya tidak becus," terang Sarmo di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Baca juga: 2 Kuburan Korban Pembunuhan Berantai Ditemukan Polisi di Ladang Warga di Wonogiri
Sarmo mengakui yang paling membuatnya emosi adalah ketika korban menunjuk-nunjuk keningnya sambil berkata bahwa penggergajian akan dipindahkan ke Klaten.
"Tega membunuh karena tekanan, yang pertama (korban Agung), saya selalu dipojokkan," ujar Sarmo.
"Intinya tidak bisa menerima kalau penggergajian sepi. Dia juga ingin penggergajian dipindah ke Klaten," imbuhnya.
Pelaku membunuh korban dengan memberi botol air minum kecil. Air yang menjadi isi botol itu telah dicampur dengan apotas.
Korban meminum air yang ada di dalam botol hingga meninggal dunia. Tubuh korban kemudian dibawa pelaku untuk dikubur di area perbukitan.
Baca juga: 2 Kerangka Manusia yang Ditemukan di Wonogiri Ternyata Korban Pembunuhan
Sementara motor Honda Beat hitam yang dipakai korban pun sudah berubah warna dan nomor polisi. Sepeda motor itu ditemukan personel Sat Reskrim Polres Wonogiri pada 12 Mei 2022.
Motor tersebut dikendarai seorang warga Desa Bubabkan, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri.
Polisi berhasil mengungkap pembunuhan korban setelah mendalami kasus pencurian yang menjerat Sarmo.
Dalam pendalaman itu, polisi menaruh curiga bila Sarmo terlibat dalam pembunuhan berantai di Wonogiri.
Sarmo mengakui bila dirinya adalah pelaku pembunuhan tersebut. Salah satu korbannya, adalah Agung.
Lokasi penguburan korban kemudian digali kepolisian pada 8 Desember 2023.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Awal Sarmo, Pelaku Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Habisi Agung : Obrolan di Gubug Perkebunan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.