Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Pasar Pon, Pasar Hewan di Kabupaten Semarang yang Segalanya Ada

Kompas.com - 08/12/2023, 23:59 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Suasana hiruk pikuk terlihat di Pasar Hewan Ambarawa Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Suara pedagang yang menawarkan barang, beradu dengan musik dari speaker yang terpasang untuk menarik pembeli.

Meski bernama Pasar Hewan Ambarawa, pasar yang beroperasi setiap Pon dalam sistem penanggalan Jawa ini, menyediakan berbagai barang. Pembeli yang datang pun berasal dari berbagai daerah untuk mencari aneka barang.

Kepala UPTD Puskeswan, Pasar Hewan, dan RPH, Muhammad Hidayat mengatakan Pasar Hewan Ambarawa terkenal dengan sebutan Pasar Pon.

Baca juga: Berkunjung ke Burjo Sriwijaya, Warung Burjo Pertama di Kota Semarang

"Pasar ini buka setiap lima hari sekali, setiap pasaran Pon, sehingga disebut dengan nama tersebut," jelasnya, Jumat (8/12/2023).

Menurut Hidayat, awalnya pasar ini berlokasi di Ambarawa, sehingga disebut dengan nama Pasar Hewan Ambarawa. Kemudian, pada 1982 pasar hewan tersebut pindah ke wilayah Bawen, lokasi yang ditempati hingga saat ini.

Awal mula menempati lokasi baru di Bawen, luas pasar sekira 1,4 hektar. Seiring berjalan waktu dan pengembangan, luas pasar menjadi 2,4 hektar.

"Semula memang pedagang hewan yang banyak, seperti sapi dan kambing. Lalu ada pedagang unggas, burung, dan kelinci serta hewan lain," kata Hidayat.

Tak hanya itu, pedagang di pasar tersebut juga semakin variatif. Seperti kuliner, klitikan atau barang bekas, perkakas dan alat pertukangan, kelistrikan dan elektronik, obat dan jasa pengobatan alternatif, pernak-pernik kendaraan, termasuk juga sepatu, pakaian baru serta pakaian bekas impor.

"Sehingga pasar ini menjadi sangat komplit, dan bisa dibilang paling lengkap. Pedagang juga tak hanya dari Kabupaten Semarang, tapi juga daerah sekitar seperti Salatiga, Boyolali, dan Temanggung," paparnya.

Menurut Hidayat, pedagang tetap yang berjualan di Pasar Pon mencapai 550 orang.

"Kalau pedagang yang tidak tetap, banyak juga. Mereka kadang berjualan, kadang tidak, pedagang yang model berpindah juga banyak.

Hidayat mengatakan, rata-rata pemasukan dari Pasar Hewan Ambarawa ini mencapai Rp 8-10 juta setiap beroperasi.

"Namun kalau akhir bulan bisa mencapai Rp 12 juta, karena ada gantangan burung, ini pemasukan untuk daerah," kata dia.

Sementara Bowo Pribadi, warga Kota Semarang, mengaku datang ke Pasar Pon untuk mencari pakaian.

"Ini belanja dua celana baru, harganya Rp 200.000, yang penting harus pintar menawar agar dapat harga yang sesuai," ujarnya.

Baca juga: Berkunjung ke Pantai Maron, Hidden Gem Asik dan Murah yang Digandrungi Anak Muda Semarang

"Enaknya belanja di sini, kalau sabar dan beruntung, bisa dapat barang yang bagus dan langka dengan harga murah. Pokoknya telaten memilih dan harus jeli," kata Bowo.

Sementara Warsono asal Jambu Kabupaten Semarang mencari kambing.

"Mau ada acara di rumah, rencana membeli satu kambing. Tapi belum ada yang cocok, tadi menawar 1,8 juta belum dikasih, mintanya Rp 2 juta," ungkapnya.

Warsono menilai membeli di Pasar Pon ada keuntungan tersendiri, yakni banyak pilihan.

"Kan yang jual ada banyak, kalau tidak cocok ya tinggal jalan lagi, sampai menemukan yang sesuai," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com