Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Terima 264 Aduan Maladministrasi Pendidikan di Jateng, Pungutan Liar Termasuk Jual Seragam Sekolah

Kompas.com - 07/12/2023, 23:59 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Ombudsman RI Jawa Tengah menerima 264 aduan dugaan maladministrasi di sektor pendidikan selama tiga tahun terakhir, yakni 2020 hingga 2022. Sektor itu menerima aduan paling banyak dari sektor lainnya. 

Kepala Ombudsman RI Jateng Siti Farida mengatakan substansi laporan mulai dari permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dana BOS, dan penahanan ijazah. 

"Laporan terbanyak yang kami terima ketika itu memang sektor pendidikan. Kebanyakan berupa sumbangan, pungutan, penjualan seragam atau buku yang tidak sesuai," kata Farida kepada wartawan, Kamis (7/12/2023). 

Baca juga: Kaligawe Dilanda Banjir, Ombudsman Jateng Akan Panggil Pemkot Semarang

Menurut laporan yang diterima, pungutan juga digunakan dengan alasan untuk kegiatan studi banding, ekstrakurikuler, lomba-lomba, hingga honorarium untuk guru tidak tetap (GTT). 

Dengan banyaknya laporan yang diterima hingga 2023, pihaknya menggelar refleksi akhir tahun yang didasarkan pada jumlah statistik laporan. 

Dari aduan yang diterima di berbagai kota, pihaknya melakukan kajian cepat untuk mendalami akar masalahnya dan mencari solusinya. 

"Nah dari situ ketemu salah satu akar masalahnya. Karena alokasi APBD memang habis untuk membiayai gaji tenaga pendidik. Sementara ada kebutuhan-kebutuhan operasional pendidikan yang tidak tercover. Itu yang menjadi alasan untuk menarik sumbangan," bebernya. 

Baca juga: Ombudsman Jateng Terima 120 Laporan soal Pendidikan, Paling Banyak Dugaan Pungli Saat PPDB

Akan tetapi, hal ini dinilai berisiko mengingat prosedur penarikan sumbangan yang dilakukan terkadang tidak sesuai dengan ketentuan.

Bahkan mungkin menjadi salah satu perkara yang mengarah kepada aparat penegak hukum (APH). 

Untuk itu pihaknya turut mengundang kejaksaan. Sedangkan dari internalnya, Farida menekankan agar inspektorat melakukan pengawasan di kabupaten/kota. 

Bersamaan dengan itu, pihaknya mengapresiasi pemerintah kabupaten/kota yang melakukan praktik baik atau best practice untuk mencegah terjadinya pungutan dan sumbangan. 

"Karena mereka mengalokasikan anggaran yang cukup di kabupatenya, yaitu Wonogiri dan Kota Semarang. Jadi kalau di kabupaten lain masih ada jual beli seragam, Wonogiri malah bisa menyediakan seragam. Nah ini praktik baik yang kita dorong," tegasnya. 

Dengan demikian dapat tercipta pendidikan yang semakin berkualitas, tapi tidak memberatkan siswa. Tak kalah penting, tidak ada praktik-praktik menyimpang seperti pungutan atau sumbangan. 

"Karena penyimpangan yang ditoleransi itu bisa menjurus kepada korupsi. Jadi maladministrasi itu selangkah menuju korupsi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Warga Gayamsari Deklarasikan Dukungan Mbak Ita Maju Pilwakot Semarang 2024

Regional
Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Malam Mencekam di Lombok, 1 Desa Diserang Puluhan Warga dengan Sajam

Regional
2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com